Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Emrus Sihombing mengusulkan dua pasangan capres-cawapres untuk saling membela satu sama lain ketika pesaingnya didera isu hoaks atau kabar bohong. 

"Jika terjadi hoaks atau hate speech harusnya pasangan calon lain yang maju membela ke permukaan dengan menyatakan ketidaksetujuannya atas hoaks yang mendera pesaingnya," kata Emrus dalam diskusi publik bertajuk Waspada Penumpang Gelap Pilpres 2019 yang digelar Emrus Corner di Jakarta, Senin. 

Emrus mengatakan praktik saling membela ini terjadi dalam Pemilu di Amerika Serikat. Para kontestan ingin memastikan Pemilu berjalan adil dengan cara membela apabila pesaingnya didera isu hoaks. 

Dia mengatakan untuk menciptakan pemilu yang kondusif, maka harus dieliminasi potensi adanya penumpang gelap yang memperkeruh suasana. 

"Misalnya, Pak Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Pak Prabowo-Sandiaga Uno, lakukanlah silaturahmi sekali dalam seminggu. Tentu kan bagus sekali kalau itu terjadi, sehingga ketika polarisasi tercipta di masyarakat, orang bisa merujuk kepada kedua pimpinannya tersebut," ujarnya.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018