Jakarta (ANTARA News) - Peringatan Hari Santri Nasional yang akan digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (30/9) nanti tidak akan dijadikan ajang kampanye pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
 
"Peringatan hari Santri tidak menjadi bagian kegiatan relawan ataupun tim kampanye nasional Jokowi-Ma’aruf. Acara ini hanya untuk menunjukan nilai-nilai kesantrian," kata Wasekjen PKB, Jazilul Fawaid saat jumpa pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu.   
 
Ia menegaskan, seluruh peserta tidak boleh membawa atribut partai politik maupun alat peraga kampanye untuk Jokowi-Ma’ruf dalam rangkaian Hari Santri Nasional yang dimulai dengan jalan sehat "sarungan", di Monas. 
 
"Tdak boleh kan di Car Free Day pakai atribut partai atau kampanye. Kalau dibolehkan ya kita bawa tapi kan enggak boleh, tapi kalau di kita tidak ada instruksi untuk membawa gambar-gambar tersebut," ujarnya. 
 
Anggota DPR Fraksi PKB ini menegaskan, bila pada acara nanti ada peserta yang membawa atribut partai atau alat peraga kampanye, maka panitia akan mencopotnya.
 
PKB menggelar berbagai kegiatan untuk menyambut Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober. Selain jalan sehat sarungan di Monas, PKB juga menggelar acara yang sama serentak di seluruh Indonesia.
 
Selain itu, dalam rangkaian Hari Santri yang bertema Satukan Negeri, PKB juga akan melakukan kegiatan bersih-bersih nasional, lomba baca kitab kuning, audisi dai santri, hingga "standup comedy" untuk para santri. Seluruh kegiatan tersebut akan dimulai 30 September hingga November 2018.
 
"Ada sekitar 1.000 santri yang melakukan kegiatan bersih-bersih," tutur Jazilul.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018