"Adapun untuk guru tujuannya adalah dia akan menjadi 'trainer' (pelatih) menjadi pelatih terutama di SMK-SMK dengan jurusan yang relevan dengan apa yang menajdi domain dari perusahaan Casio," ujarnya.
Jakarta, 27/9 (Antara) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI menargetkan 2.000 guru sekolah menengah kejuruan (SMK) akan mendapat pelatihan dari perusahaan asal Jepang, Casio Computer Co., Ltd., dalam meningkatkan kapasitas guru di Indonesia.

"Target kami memang 2000 karena ini sedang kita upayakan untuk segera kita kirim gurunya, kemudian nanti akan kita susul jumlah secara bertahap sehingga target kita 2.000 guru itu akan terpenuhi," kata Muhadjir Effendy dalam konferensi pers acara penandatangan kerja sama Kemdikbud dengan Casio Computer di Gedung A Kantor Kemdikbud, Jakarta, Kamis.

Muhadjir menuturkan pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada para guru untuk belajar ke perusahaan-perusahaan yang ada di bawah Casio. 

"Adapun untuk guru tujuannya adalah dia akan menjadi 'trainer' (pelatih) menjadi pelatih terutama di SMK-SMK dengan jurusan yang relevan dengan apa yang menajdi domain dari perusahaan Casio," ujarnya.

Jadi, dia mengatakan tidak hanya siswa yang dikirim untuk magang belajar ke pabrik Casio, tapi para guru juga dapat belajar menguasai teknologi di Casio sehingga dapat menjadi pelatih bagi sesamanya.

"Kalau guru tujuannya nanti agar dia menguasai teknologi untuk diajarkan kepada siswa dan juga kepada guru yang lain karena dia akan menjadi 'trainer of trainers'," katanya.

Para guru itu juga diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitasnya tapi juga menularkan ilmu yang didapat kepada siswa maupun guru lain di Indonesia sehingga akan ada lebih banyak guru yang menguasai teknologi.

"Kita akan kirim paling tidak ada 2.000 orang ke beberapa perusahaan Casio baik yang ada di Jepang, Thailand dan Singapura. Mudah-mudahan ini akan bisa segera mempercepat peningkatan kapasitas guru matematika kita,"katanya.

Dalam skema kerja sama itu, Kemdikbud dan Casio Computer akan mengirimkan 20 siswa SMK dari Indonesia sebagai tahap awal untuk belajar di pabrik Casio di Thailand dalam waktu tiga bulan mulai Oktober 2018.

"Karena kita ingin tidak hanya siswanya saja yang menguasai teknologi yang dimiliki Casio tapi juga gurunya jangan sampai siswanya menguasai malah gurunya tidak gitu," katanya. 

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan Casio sedang menjajaki untuk membuka pabrik di Indonesia sekarang sedang proses penelaahan.

"Beberapa waktu yang lalu  Wakil Presiden Eksekutif Casio Hiroshi Nakamura sudah saya ketemukan dengan kepala BKPM untuk mendapatkan dukungan rencana baiknya," katanya.

Wakil Presiden Eksekutif Casio Computer Hiroshi Nakamura mengatakan tujuannya melakukan investasi di bidang pendidikan dengan pemerintah Indonesia karena produk-produk yang dihasilkan pihaknya mendukung program pendidikan.

Baca juga: Kemendikbud buka pendaftaran CASN 115 unit kerja

"Tujuan akhir kami adalah dapat berkontribusi meningkatkan peringkat Indonesia di mata dunia khususnya di bidang pendidikan," tuturnya.

Casio telah berkomitmen mengadakan pelatihan matematika bagi para pendidik Indonesia yang telah dilaksanakan secara rutin sejak 2017.

Hiroshi mengatakan sebanyak 3.500 guru sudah mendapatkan pelatihan matematika dari pihaknya. 

Menurut dia, pihaknya akan melanjutkan pelatihan Matematika ke berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Kemdikbud-Casio kerja sama tingkatkan kompetensi sains siswa
Baca juga: 20 siswa SMK akan magang di pabrik Casio Thailand

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018