Lebih dari 1.200 pengungsi di Desa Lolu yang rumahnya ancur semua, dan rumah tidak dapat lagi berdiri, karena tanah dan jalan depan tempat tinggalnya dulu sudah bergelombang.
Palu (Antara) - Lembaga nirlaba Dompet Dhuafa berencana membangun 50 unit rumah hunian sementara (huntara) di salah satu lokasi terdampak gempa bumi Desa Lolu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

"Untuk tahap awal, sebanyak 50 huntara akan dibangun di Desa Lolu. Saat ini petugas sedang melakukan peninjauan sebelum tahap pendirian rumah," kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan saat ditemui di Kota Palu, Minggu. 

Ia mengatakan, huntara yang dibangun Dompet Dhuafa telah memenuhi standar hunian. 

"Huntara ini desainnya suda memenuhi standar untuk tempat tinggal, dan biaya pembuatannya juga tidak terlalu mahal. Saat pertama kami ke sana (Desa Lolu), pengungsi mengaku sudah tidak kuat lagi tinggal di tenda, kalau tinggal di rumah, mereka merasa lebih tenang, dan kabarnya dari para penyintas, cuaca di sana panasnya lebih luar biasa setelah bencana," kata drg Imam. 

Desain standar, menurut Imam, satu unit huntara memiliki kamar tidur, ruang tamu, dan teras. 

"Lebih dari 1.200 pengungsi di Desa Lolu yang rumahnya ancur semua, dan rumah tidak dapat lagi berdiri, karena tanah dan jalan depan tempat tinggalnya dulu sudah bergelombang. Artinya, hunian memang harus dibuat di tempat lain," sebut Imam. 

Dalam kesempatan itu, ia menyebut, ada seorang warga Desa Lolu, Samteng yang bersedia mewakafkan tanahnya untuk pembangunan huntara. 

"Kami sempat bertemu Pak Samteng, tokoh masyarakat setempat, seorang ketua RW. Ia bersedia untuk mewakafkan tanahnya seluas dua hektar, paling tidak selama lima tahun untuk huntara. Rencananya, dalam waktu sepekan ini, 50 unit huntara akan mulai dibangun," kata Imam seraya menegaskan, rumah yang dibangun akan diserahkan langsung ke warga tanpa dipungut biaya. 
 
Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan, Minggu (7/10) pihaknya akan membangun 50 unit Hunian Sementara di Desa Lolu, Kabupaten Sigi. (ANTARA News/Genta Tenri Mawangi)


Di samping pembangunan Huntara, Dompet Dhuafa berencana membangun satu dapur umum di Desa Lolu. 

Meski demikian, sama seperti Huntara, pembangunan dapur umum masih menunggu hasil survei dari tim pelaksana. 

Desa Lolu merupakan satu dari sekian banyak wilayah yang terdampak gempa bumi, Jumat (28/9). Pasca guncangan terjadi, akses jalanan ke Desa Lolu sempat terputus, sehingga warga yang selamat kesulitan untuk mendapatkan perawatan, serta logistik dan obat-obatan. 

Gempa bumi dan gelombang Tsunami menghantam Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9). Hingga saat ini, jumlah korban mencapai 1.649 jiwa, dan sekitar 70 ribu warga tengah bertahan di pengungsian. 

Di tengah masih berjalannya proses evakuasi, pasar mulai kembali beroperasi di beberapa wilayah Kota Palu, diantaranya Pasar Manonda di Jalan Kacang Panjang, Palu Tengah, dan Pasar Mombasa. Di samping itu, listrik pun juga sudah dapat diakses di sejumlah tempat di Kota Palu. 

Baca juga: Warga Donggala bangun tenda di dekat rumah

Baca juga: Pemerintah rehabilitasi-rekonstruksi rumah korban gempa

Baca juga: Ratusan rumah di Petobo masih tertimbun lumpur


 


 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018