Saya imbau masyarakat jangan eksodus. Ekonomi sudah berjalan, bank-bank buka, rumah sakit operasional, listrik sudah mengalir baik, sekolah, air bersih juga begitu, dan lain sebagainya. Mari kita membangun kembali Palu, Donggala, dan Sigi. Hashtag-ny
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Panglima Komando Tugas Gabungan Paduan TNI, Mayor Jenderal TNI Tri Suwandono, menegaskan imbauannya agar warga yang menginggalkan Palu, Donggala, dan Sigi di Sulawesi Tengah kembali ke kota dan kedua kabupaten itu, sekaligus yang ingin meninggalkan kawasan-kawasan itu agar tetap berada di Sulawesi Tengah. 

Hingga hari ini, tercatat hampir 75.000 warga di ketiga wilayah itu --kebanyakan dari Palu-- meninggalkan Sulawesi Tengah. Tujuan mereka beragam, mulai dari Makassar, Kendari, Gorontalo, Jakarta, hingga Bandung, dan lain-lain. 

“Saya imbau masyarakat jangan eksodus. Ekonomi sudah berjalan, bank-bank buka, rumah sakit operasional, listrik sudah mengalir baik, sekolah, air bersih juga begitu, dan lain sebagainya. Mari kita membangun kembali Palu, Donggala, dan Sigi. Hashtag-nya #sultengbangkit,” katanya kepada ANTARA, di Bandara SIS Al Jufri, Palu, Senin. 

Dia bilang, organisasi militer yang dia pimpin itu memiliki tugas menjalankan komando gabungan dan memadukan ketiga angkatan TNI, bersama-sama dengan instansi sipil dan pemerintahan, terkhusus pada penemuan korban-korban bencana dan memulihkan perekonomian. Tentang yang terakhir ini, pusat-pusat perekonomian masyarakat di Palu mulai lebih menggeliat. 

Setiap hari, kata dia, mereka menerima laporan permintaan pertolongan penyaluran bahan-bahan keperluan dan kesehatan. Laporan-laporan itu segera mereka tanggapi dan mengerahkan berbagai unsur yang mereka miliki, di antaranya helikopter dengan tim medisnya. 

“Yang penting masyarakat tertolong dulu dan tahap tanggap darurat sampai 11 Oktober ini namun  bisa diperpanjang sesuai perintah. Nanti akan dihitung kerugian oleh BNPB. Saat dikatakan darurat bencana maka BNPB menjadi ujung tombak,” kata dia. 

Dia mengungkap beberapa hal yang khas pada bencana di Sulawesi Tengah kali ini. Di aceh, gempanya diikuti tsunami di wilayah yang landai. Di sini ada beberapa titik gempa sehingga harus dipetakan dulu, di antaranya mencari gudang. Betapa sulit mencari gudang yang utuh dan saya sudah koordinasi dengan BNPB, yang akan mendatangkan tenda untuk gudang,” kata dia. 

“Lalu dicatat bahan-bahan bantuan yang masuk, kemudian didata mana saja yang memerlukan bantuan. Ada saran, bahwa hari ini ASN sudah masuk sehingga kami akan memberdayakan mereka,” katanya. 
 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018