Surabaya  (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu mengumpulkan dan mendata sebanyak 39 mahasiswanya yang terdampak bencana alam yang terjadi di Kota Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Direktur Kemahasiswaan ITS Dr Darmaji dalam kegiatan yang bertajuk "Sinergi Membangun Pascagempa Palu" mengatakan selain mengundang mahasiswa ITS yang berasal dari Sulteng, kegiatan ini juga menghadirkan Tim ITS Tanggap Bencana.

"Diharapkan dari acara ini ITS dapat memperoleh data mahasiswa yang berasal dari Sulteng yang keluarganya terdampak bencana dahsyat 28 September lalu. Sehingga, ITS dapat memberikan bantuan secara langsung kepada mahasiswa tersebut," kata Darmaji.

Dari acara yang berlangsung dengan diskusi dua arah ini, nantinya para mahasiswa dapat memberikan masukan berupa saran kebutuhan apa yang lebih penting untuk bisa dikirim ITS ke Palu, Sigi dan Donggala.

"Kami harapkan mahasiswa bisa menjadi sumber informasi yang valid untuk permasalahan logistik apa yang dibutuhkan di sana, karena mereka juga bisa mendapatkan masukan dari keluarga mereka yang ada di sana," tutur dosen Matematika ITS ini.

Ia juga mengatakan, para mahasiswa ITS yang berasal dari Sulteng nantinya juga bisa dilibatkan untuk menjadi relawan guna membantu Tim ITS Tanggap Bencana ketika terjun langsung membantu para korban bencana yang ada di Sulteng, seperti apa yang sudah dilakukan Tim ITS Tanggap Bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.

Kegiatan itu juga diharapkan bisa menjadi jembatan untuk para mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu yang ingin berkuliah di ITS dengan sistem Sit-In. Seperti yang sudah dinyatakan Rektor ITS Prof Joni Hermana bahwa ITS siap untuk menampung para mahasiswa Untad yang ingin melanjutkan studinya selama kampus mereka dalam tahap perbaikan.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Institut ITS Dr Agnes Tuti Rumiati MSc mengatakan, ITS sebagai perguruan tinggi yang selalu memiliki rasa kepedulian tinggi akan semua bencana yang ada di Indonesia akan berupaya secara maksimal agar bantuan di Palu, Sigi dan Donggala dapat tersalurkan dengan baik.

Baca juga: Bangunan IAIN Palu rusak akibat gempa tsunami

ITS juga sudah memiliki jejaring dengan TNI AL, sehingga bantuan bisa mudah tersalurkan. Bantuan gelombang pertama ITS yang berupa logistik berjumlah 300 packs yang sudah terkumpulkan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS dan sudah dapat tersalurkan juga menuju Palu melalui TNI AL.

"Saya berharap mahasiswa ITS yang berasal dari Sulteng ini nantinya juga bisa membantu dalam pendistribusian bantuan ITS menuju Palu," ujarnya.

Salah satu mahasiswa ITS, Angga Tegar Setiawan merespon positif pendataan yang dilakukan kampusnya. Mahasiwa pascasarjana Teknik Mesin ITS yang berasal dari Karaja Lemba, Kota Palu bersedia untuk menjadi salah satu relawan ITS untuk membantu para korban yang berada di Palu dan Donggala.

Ketika ditanya mengenai kabar keluarganya di sana, Angga menjawab bahwa keluarganya baik-baik saja. Namun tembok rumah mereka mengalami retak di beberapa bagian dan ada beberapa bagian rumah juga yang runtuh.

"Waktu gempa terjadi saya ada di Surabaya, adik yang ada di sana langsung telepon saya. Saat ini keluarga saya masih mengungsi di rumah saudara di kecamatan Rio Pakava," katanya.

Baca juga: UI siap terima mahasiswa Universitas Tadulako Palu

Baca juga: Mahasiswa asal Palu dapat berkuliah sementara di 38 PTN

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018