Ke depan, Bank Dunia akan menjadi fasilitator untuk mengalokasikan investasi agar lebih terlihat dampak positifnya, di samping hanya terlihat dari sisi komersialnya
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mendorong sektor swasta untuk meningkatkan investasi yang berdampak positif pada penanggulangan perubahan iklim global.

"Aspirasi anak-anak muda untuk mendukung upaya penanggulangan perubahan iklim meningkat pesat dalam sepuluh tahun terakhir dan kita hanya bisa mengakomodasi aspirasi ini kecuali kita bisa memobilisasi peran publik dan swasta untuk berinvestasi," kata Jim Yong Kim di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).

Kim menggarisbawahi pentingnya investasi dalam perubahan iklim itu dalam pembukaan seminar bertajuk "Berinvestasi untuk Dampak Positif: Apa yang Perlu Ditingkatkan", sebagai rangkaian Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018.

"Ke depan, Bank Dunia akan menjadi fasilitator untuk mengalokasikan investasi agar lebih terlihat dampak positifnya, di samping hanya terlihat dari sisi komersialnya," kata dia.

Komitmen tersebut disampaikan Kim untuk menanggapi keluhan sektor swasta yang kerap mengeluh pemerintah lebih tanggap memfasilitasi proyek komersial dibandingkan yang dampak positifnya baru bisa dilihat dalam jangka panjang, seperti komitmen pengurangan emisi karbon (COP21) untuk penanggulangan perubahan iklim dan pencapaian Target Pertumbuhan Berkelanjutan 2030.

Akibatnya, Kim mengatakan sektor swasta menjadi ragu untuk mengalokasikan dana mereka pada investasi yang berdampak, seperti dalam proyek hijau maupun bidang-bidang sasaran SDGs, karena bagaimana pun pebisnis selalu mengahrapkan keuntungan.

Kim menambahkan Bank Dunia memerlukan komitmen para pemimpin dunia untuk melakukan langkah nyata dalam menyukseskan mobilisasi sektor publik dan swasta untuk mengalokasikan dana pada investasi yang berdampak positif.

"Jika kita tidak melakukannya sekarang, dampak perubahan iklim akan semakin parah dan kita akan membiarkan anak-anak muda yang tidak mampu berkompetisi untuk beradaptasi pada perubahan alam ini lebih menderita di masa depan," kata Kim.

Saat ini, Kerja Sama Keuangan Internasional (IFC), anggota grup Bank Dunia yang berfokus di sektor pembiayaan, tengah membahas prinsip acuan untuk mempermudah investor institusional yang mengelola aset hampir 100 triliun dolar di seluruh dunia agar masuk pasar investasi berdampak yang tumbuh pesat dan berkontribusi dalam mencapai SDGs 2030.

Baca juga: ADB dorong investasi perubahan iklim Asia-Pasifik

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018