Cirebon (ANTARA News) - Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Cirebon Subardi SPd di Jalan Siliwangi dan Rumdin Wakil Ketua DPRD Edi Suripno di Jalan KS Tubun, jadi sasaran kemarahan kader PDIP Kota Cirebon, Minggu. Kemarahan itu terjadi karena mereka menganggap penentuan nama bakal calon walikota Cirebon pada Pilkada Kota Cirebon tahun 2008 mendatang tidak fair dan diduga ada politik uang. Pantauan ANTARA News di lapangan, sekitar seratus orang yang datang menggunakan mobil dan sepeda motor ini mula-mula mendatangi rumdin Edi Suripno yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon, dan melakukan aksi pelemparan batu dan bambu yang mengakibatkan kaca bagian depan pecah berantakan. Dari situ, masa kemudian bergerak menuju Rumdin Walikota Cirebon Subardi SPd, yang dipilih DPP PDI Perjuangan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Walikota pada Pilkada yang akan berlangsung Januari 2008. Mendapat serangan mendadak, beberapa petugas Satpol PP dan beberapa anggota polisi yang melakukan penjagaan sempat kewalahan, namun bisa segera menutup pagar sehingga massa bisa bisa bergerak masuk. Berkali-kali masa berusaha mendobrak pintu sehingga kunci pagar mengalami kerusakan. Massa juga melemparkan sebuah keranda mayat yang terbuat dari bambu dan dibungkusi kain merah ke Rumdin Walikota. Belasan anggota polisi yang datang dengan mengendarai truk Dalmas membuat, masa kemudian membubarkan diri dan bergerak menuju Kantor PAC PDI Perjuangan Kecamatan Lemahwungkuk yang merupakan basis kader yang menolak pencalonan Subardi. Menurut Ketua PAC Lemahwungkuk Hartoyo, aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes karena menilai DPC, DPD dan DPP PDIP tidak melakukan prosedur partai yang benar dalam melakukan penjaringan bakal calon Walikota Cirebon pada Pilkada Kota Cirebon tahun 2008 mendatang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007