Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengingatkan para santri agar tidak hanya mempelajari Qur'an dan kitab kuning, tetapi juga harus mempelajari pengetahuan umum.

Ma'ruf Amin mengatakan hal itu pada peringatan Hari Santri Nasional ke-2 di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat, seperti dikutip melalui siaran persnya.

Peringatan Hari Santri Nasional ke-2 tersebut juga para kiai dan ulama ke-Madura serta Bupati Bangkalan dan jajaran unsur pimpinan daerah.

Menurut Ma'ruf, Pondok Pesantren sejak zaman dahulu adalah lembaga pendidikan yang berperan menyiapkan generasi berikutnya untuk membangun bangsa dan negara.

 "Dengan bekal pengetahuan umum, para santri dapat memilah dan memilih mana informasi yang benar serta informasi yang diplesetkan. Para santri harus menegakkan kebenaran dan melawan kebohongan," katanya.

Ma'ruf juga mengingatkan peran sentral santri, yakni turut berkontribusi melawan penjajah Belanda.

Menurut dia, KH Hasyim Ashari memimpin perjuangan para santri melawan penjajah Belanda. "Resolusi Jihad yang dikeluarkan pada 22 Oktober, diwujudkan dengan perang melawan penjajah pada 10 November 1945 di Surabaya," katanya.
 
Baca juga: Di Madura, Ma'ruf Amin merasa kembali ke kampung halaman
Baca juga: Cawapres Ma'ruf Amin temui tokoh Madura

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018