Jakarta (ANTARA News) - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah memiliki presiden baru yakni Gabriele Gravina yang terpilih untuk menggantikan Carlo Tacecchio, yang mengundurkan diri pada tahun lalu sebagai bentuk tanggung jawab kegagalan Italia melaju ke putaran final Piala Dunia, demikian dilansir dari laman resmi FIGC.

Gravina memenangi pemilihan presiden dengan mengantungi 97,2 persen suara pada pemilihan umum yang berlangsung pada Senin, untuk menggantikan Tavecchio.

Pria 65 tahun itu sebelumnya mengepalai Lega Pro, organisasi pelaksana Serie E - kompetisi strata ketiga di sepak bola Italia.

Gravina juga dikenal di Italia untuk masa kerjanya sebagai presiden Castel di Sangro, membawa klub kecil itu promosi lima kali dan menuju Seri B antara 1984 sampai 1996.

Di sela-sela pemilihannya dan pengunduran diri Tavecchio, FIGC dikelola oleh komisioner.

Upaya sebelumnya untuk memilih pemimpin baru pada Januari berakhir dengan kegagalan setelah empat putaran pemungutan suara ketika tidak seorang pun dari empat kandidat, termasuk Gravina, yang mampu mengumpulkan lebih dari 50 persen suara.

"Untuk dapat terpilih dengan 97,2 persen merupakan sesuatu yang sangat memuaskan, namun juga merupakan tanggung jawab besar," kata Gravina pada acara pemungutan suara. "Ini berarti sepak bola Italia mendapatkan kesadaran untuk perubahan."

"Para penggemar dan anggota mengharapkan jawaban yang tepat dan konkret, ini akan menjadi perlombaan melawan waktu."

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018