Jakarta (ANTARA News) -  Politeknik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Jakarta telah mengembangkan aplikasi penghitungan pajak bagi Usaha Kecil Menengah (UKM),  sebuah karya inovasi teknologi yang kemudian meraih penghargaan  dari Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
   
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, disebutkan bahwa berdasarkan hasil riset dan pengembangan di Pusat Industri Kecil Pulo Gadung (PIK), Jakarta Timur, dosen dan mahasiswa LP3I membuat aplikasi penghitungan pajak dan meraih penghargaan peringkat ketiga dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III yang bekerjasama dengan  Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan, Direktorat Jenderal Penguatan Riset Dan Pengembangan, Kemenristekdikti.

"Mengingat kampus kami vokasi, jadi kami menyarankan hasil penelitian yang akan dilakukan adalah yang dapat langsung bisa digunakan masyarakat, entah untuk usaha kecil menengah (UKM) atau industri," kata Direktur Politeknik LP3I  Jakarta  Drs. Jaenudin Akhmad, SE.

 Hasil risert dosen dan mahasiwa juga dilakukan pada pengabdian masyarakat, tambahnya,  tentunya sesuai instruksi kepala program studi  atas regulasi yang dibuat institusi.
   
"Komitmen pimpinan terhadap riset dan pengembangan terutama bagi dosen LP3I yang memiliki NIDN untuk penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat begitu besar, sehingga memotivasi dosen bersama mahasiswa untuk melaku-kan penelitian," ujarnya.

Untuk tahun 2018-2019, LP3I menargetkan dari 252 dosen yang memiliki NIDN setiap dosen-melakukan satu penelitian dan dua kali lipat atau 504 pengabdian terhadap masyarkat.

"Dengan demikian Politeknik LP3I dapat hasil yang lebih baik dan yang tidak kalah penting, hasil penelitiannya memiliki nilai ekonomi, bermanfaat bagi masyarkat dan kemajuan pendidikan Indonesia," katanya.

Sependapat dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si.,menegaskan bahwa penelitian di perguruan tinggi jangan semata untuk pembelajaran, tetapi juga untuk menghasilkan inovasi. 

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dituntut menghasilkan berbagai inovasi untuk kepentingan masyarakat dan perkembangan perguruan tinggi itu sendiri.

"Pemerintah dan perguruan tinggi, baik negeri dan swasta bekerjasama untuk menghasilkan teknologi inovasi. Dukungan pemerintah termasuk memberikan dana hibah bagi riset dan pengembangan pada perguruan tinggi yang menghasilkan teknologi inovasi. Dan hasil teknologi inovasi itu, akan kami kenalkan pada dunia industri untuk dibuat massal," tutupnya.

Baca juga: LP3I bantu atasi pengangguran

Pewarta: Subagyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018