Jakarta0 (ANTARA News) - Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev mengirimkan pesan dukacita kepada para keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melalui Presiden Joko Widodo.

Keterangan dari Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, menyebutkan dengan perasaan sangat sedih, Presiden Nazarbayev mengetahui pesawat milik maskapai Lion Air itu mengalami kecelakaan dan para penumpangnya meninggal.

"Presiden Nursultan Nazarbayev telah mengirimkan pesan duka cita melalui Presiden Joko Widodo," kata Duta Besar Kazakhstan Askhat T. Orazbay saat bertemu dengan pengurus Indonesia Kazakhstan Friendship Club di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kazakhstan minta RI sebagai anggota DK PBB perkuat stabilitas global

Atas nama pemerintah dan rakyat Kazakhstan serta pribadi, kepala negara Kazakhstan itu menyampaikan belasungkawa kepada korban dan berempati kepada keluarga yang ditinggalkan, tulis telegram yang dikirim.

Pesawat Lion Air JT 610 dengan 189 orang di dalamnya terbang dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, dan kemudian hilang kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB.

Menurut informasi awal dari Kementerian Luar Negeri Kazakhstan, sejauh ini tidak ada warga negara Kazakhstan di dalam pesawat itu.

Dubes Orazbay juga mengatakan Presiden Nazarbayev menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.

"Presiden Nazarbayev menyampaikan belasungkawa melalui Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir yang berada di Kazakhstan baru-baru ini untuk mengikuti sebuah pertemuan dan Presiden Kazakhstan hadir di sana," kata dia.

Dalam pertemuan dengan para pengurus IKFC di antaranya mantan Dubes RI untuk Kazakhstan Foster Gultom sebagai ketua, Dubes Orazbay menyampaikan informasi tentang Peran Kazakhstan dalam Perlucutan Senjata Nuklir dan Non-Proliferasi.

Saat ini Kazakhstan tengah memasuki tahun terakhirnya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan mendukung Indonesia yang menggantikannya untuk periode 2019-2020.

Editor: Arnaz F. Firman

 

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018