Washington (ANTARA News) -  Presiden Trump berada di bawah tekanan istrinya, Melania, pada Selasa  (13/11) untuk memecat wakil penasihat keamanan nasionalnya.

Dua sumber dekat dengan Gedung Putih mengatakan permintaan pemecatan itu terkait dengan penangangan lawatan Melania ke Afrika.

Dua pembantu kepresidenan mengatakan Trump mempertimbangkan mendepak Mira Ricardel, wakil penasihat keamanan nasional. Namun, hingga Selasa sore, penasihat itu masih berada di kantor West Wing.

Kantor Melania Trump mengambil langkah tak biasa dengan mengeluarkan pernyataan, yang menyebutkan bahwa Mira harus dikeluarkan.

Walaupun dalam sejarahnya dikenal juga memberikan tekanan pada suami mereka dalam topik resmi, para ibu negara Amerika Serikat biasanya tidak mengeluarkan pernyataan soal itu.

"Menurut Kantor Ibu Negara, ia sudah tidak berhak lagi diberi kehormatan untuk melayani Gedung Putih ini," kata Stephanie Grisham, juru bicara Ibu Negara, dalam pernyataan singkat merujuk para Mira Ricardel.

Stephanie tidak memberikan alasan mengapa Melania menginginkan Mira keluar. Namun, beberapa pejabat mengatakan tuntutan itu terkait dengan perjalanan Melania ke Afrika pada Oktober.

Ibu Negara sudah menyampaikan keluhan kepada Presiden, bahwa ia tidak senang dengan cara Mira memperlakukannya, kata dua sumber lainnya yang mengetahui masalah di Gedung Putih itu kepada Reuters.

Mira Ricardel adalah mantan pejabat Boeing Co yang pernah bekerja untuk tim kampanye presiden Donald Trump. Ia pada awal tahun ini dipilih Penasihat Keamanan Nasional John Bolton sebagai wakilnya.

Sumber tersebut mengatakan bahwa Melania Trump telah secara terang-terangan meminta Presiden untuk mengeluarkan Mira setelah caranya menangani lawatan ke Afrika "tidak berjalan dengan baik."

Sumber mengatakan Melania Trump merasa Mira berusaha mengurangi anggaran pemerintah bagi Ibu Negara terkait lawatannya ke Afrika.

Baca juga: Ibu Negara AS letakkan bunga di istana budak di Ghana


Sumber: Reuters
Editor: Tia Mutiasari/Boyke Soekapdjo 

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018