Strategi Kebudayaan nantinya akan menjadi acuan utama dalam menyusun Rencana Pembngunan Jangka Menengah baik tingkat pusat mau pun daerah.
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pegiat budaya akan unjuk karya di Kongres Kebudayaan Indonesia yang berlangsung di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta pada 5-9 Desember 2019.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid di Jakarta, Kamis, mengatakan kegiaan festival budaya dalam Kongres Kebudayaan Indonesia merupakan sesuatu yang baru. Selama ini dalam Kongres Kebudayaan Indonesia lebih diisi dengan diskusi dalam forum.

"Kongres Kebudayaan kali ini dibuat lebih terbuka, karena kami menyadari tidak semua pegiat budaya cakap mengutarakan pendapatnya dalam tulisan. Mereka lebih bisa mengutarakan pendapatnya dalam karya," kata Hilmar.

Ada beberapa kegiatan dalam festival seni di Kongres Kebudayaan Indonesia antara lain konser musik, mural, pemutaran film, tari dan lainnya.

Selian itu Kongres Kebudayaan Indonesia menjadi ruang untuk penyempurnaan Strategi Kebudayaan, proses diskusi untuk mencapai Strategi Kebudayaan telah dilakukan sembilan bulan lamanya dan melibatkan ribuan orang di seluruh Indonesia. 

Strategi Kebudayaan itu disusun oleh Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah dari tingkat kabupaten dan kota. Sekitar 256 kota dan kabupaten terlibat dalam penyusunan tersebut.

Kabupaten dan desa mencatat puluhan ribu objek pemajuan kebudayaan, lembaga serta sarana dan prasarana.

"Strategi Kebudayaan nantinya akan menjadi acuan utama dalam menyusun Rencana Pembngunan Jangka Menengah baik tingkat pusat mau pun daerah," katanya.*


Baca juga: Kemendikbud gelar pra kongres bahas rancangan strategi kebudayaan

Baca juga: Kongres Kebudayaan Indonesia akan rumuskan Strategi Kebudayaan


 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018