Wamena (ANTARA News) - Aparat keamanan belum mengizinkan pihak keluarga, termasuk wartawan untuk melihat secara dekat tiga korban selamat dari penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang sudah berhasil dievakuasi dari Kabupaten Nduga ke RSUD Wamena di Jayawijaya.

Keluarga korban yang selamat pada Selasa, (4/12) sudah dievakuasi itu belum bisa dijenguk karena alasan trauma.

Yohanis Tappi, keluarga satu korban selamat saat ditemui di RSUD Wamena, Rabu, mengatakan dari informasi yang diterima, keponakannya yang bernama Jefri ditembak oleh KKB di bagian kaki.

"Sejak kemarin sampai jam dua tadi malam, saya menghadap ke Polres minta 10 detik saja untuk ketemu sebagai anak saya, tetapi tidak diizinkan. Mereka bilang kalau bisa besok pagi atau siang baru bisa ketemu," katanya.

Pihak keluarga merasa lega sebab dari informasi yang diterima dari petugas medis, peluru yang bersarang di tubuh korban sudah berhasil dikeluarkan.

"Kami dari keluarga bersyukur karena tadi malam, peluru sudah berhasil dikeluarkan," katanya.

Menurut Yohanis keponakannya bekerja di Jembatan, di Distrik Yal, yang ditangani PT Istaka.

"Saya ingin melihat secara dekat kondisinya dan menyampaikan kepada keluarga di Toraja, tetapi dari pihak Polres belum izinkan. Bukan saya saja, sebab dari tiga keluarga korban yang lain juga belum diizinkan pun," katanya.

Baca juga: TNI-Polri telah kuasai wilayah KKB di Nduga

Baca juga: Jenazah prajurit TNI tiba di Timika

Baca juga: Tokoh agama sampaikan belangsungkawa untuk korban Nduga

Baca juga: Presiden tegaskan pembangunan di Papua tetap diteruskan

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018