"Making Indonesia 4.0" bertujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada 2030, dengan pertumbuhan PBD tujuh persen dan industri manufaktur yang akan berkontribusi hingga 26 persen.
"Kami melihat potensi besar untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi otomasi robot sebagai pemacu bangsa yang mendorong indonesia menjadi pusat manufaktur terkemuka di kawasan Asia Tenggara dan masuk dalam 10 negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030," kata Sakari Kuikka selaku General Manager Asia Tenggara dan Oseania di UR.
Industri manufaktur di Indonesia merupakan tulang punggung ekonomi negara yang berkontribusi 20 persen dari PBD di tahun 2017 dengan kisaran 203 miliar dollar AS (Rp.2.930 triliun). Sektor ini pun telah berkembang pesat enam hingga tujuh persen setiap tahunnya.
Sekari Kuikka mengatakan bahwa di Indonesia masih berada ditahap baru lahir dalam hal penerapan Industri 4.0, meskipun adopsi teknologi otomasi cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak tahun 2013, UR telah mendistribusikan cobot-nya melalui teknologi Indonesia dan mitra integrator sistem. Di indonesia cobot digunakan di industri-industri seperti otomotif, FMCG, teknik presisi, plastik dan polimer, serta kemasan.
Pewarta: Ani Apriliani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
