Menghadapi kompleksitas lalu lintas budaya, kita harus teguh menjaga peradaban kita sendiri
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya keteguhan menjaga peradaban dan budaya bangsa dalam menghadapi kompleksitas lalu lintas budaya.
 
"Menghadapi kompleksitas lalu lintas budaya, kita harus teguh menjaga peradaban kita sendiri, sekaligus keterbukaan juga untuk berinteraksi," katanya saat menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan Strategi Kebudayaan di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Minggu sore.
   
Ia mengatakan lalu lintas dan interaksi budaya makin kompleks di tengah perkembangan teknologi yang memungkinkan perpindahan cepat manusia dari satu tempat ke tempat lain dan kemajuan teknologi komunikasi yang mempercepat diseminasi informasi berupa teks, gambar, maupun audio visual 

"Lalu lintas dan interaksi budaya semakin padat dan kompleks, baik itu berupa interaksi antar-kelompok dan antar-bangsa, interaksi antar-kearifan, termasuk interaksi antara yang lama dengan yang baru," katanya.

Kondisi tersebut, menurut dia, menuntut budayawan dan masyarakat membangun kesungguhan bertoleransi dan berbagi.

Presiden juga mengatakan bahwa orientasi kebudayaan hendaknya jangan keluar dari etos keseharian bangsa Indonesia.
   
Dalam rangkaian Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, Presiden menerima naskah Strategi Kebudayaan periode 2019-2039, yang penyusunannya melibatkan 296 kabupaten dan daerah.

Baca juga: Presiden mengajak masyarakat meluhurkan budaya bangsa
 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018