Jakarta (ANTARA News) - Regulator pasar Jerman, BaFin telah mengakhiri penyelidikan terkait pembelian saham Daimler oleh produsen mobil China Geely, dan memutuskan untuk tidak mengenakan denda terhadap Geely atas praktik disclosure -- pengungkapan semua informasi yang relevan mengenai perusahaan, yang dapat mempengaruhi keputusan investasi --, kata perusahaan China itu, seperti dilansir Xinhua, Sabtu (15/12)

Mengutip hasil penyelidikan, Geely mengatakan pihaknya secara ketat mengikuti undang-undang dan peraturan Jerman dalam akuisisi kepemilikan 9,7 persen saham Daimler AG sebesar 9,2 miliar dolar dan mengungkapkan informasi tepat waktu dan akurat.

Baca juga: Geely perpanjang kemitraan dengan Proton

Baca juga: Geely beli saham Daimler demi akses teknologi


Pembuat mobil asal China itu menambahkan bahwa telah bekerja sama dengan BaFin dalam penyelidikan transaksi.

BaFin mengatakan pada Februari bahwa pihaknya meninjau apakah akuisisi Geely atas saham Daimler sejalan dengan aturan disclosure di Jerman.

Geely, yang berkantor pusat di kota Hangzhou, Cina timur, terkenal karena menghidupkan kembali merek Volvo. Merek Swedia-China itu telah menikmati kebangkitan sejak Geely mengakuisisi merek tersebut beberapa tahun yang lalu.

Baca juga: Geely bangun pabrik baru demi target penjualan 2juta mobil

Baca juga: Keuntungan meroket, Geely yakin lewati target di China



 
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2018