Yogyakarta (ANTARA News) - Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2019 menargetkan menginisiasi 20 rumah belajar dan memberikan beasiswa kepada 200 anak melalui program Beasiswa Bintang Indonesia.

"Inisiasi rumah belajar dan pemberian beasiswa itu merupakan bentuk dukungan dan kepedulian terhadap pendidikan anak khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata Koordinator Tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY Kharis Pradana di Yogyakarta, Senin.

Ia mengatakan, melalui program Beasiswa Bintang Indonesia, ACT DIY berharap dapat ikut andil terhadap peningkatan kualitas pendidikan di DIY.

"Beasiswa Bintang Indonesia merupakan beasiswa yang diberikan oleh ACT kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk membantu meringankan biaya sekolah dan penyediaan sarana rumah belajar serta kegiatan belajar bersama para relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT," katanya.

Ia mengemukakan, salah satu kegiatan belajar bersama itu dilakukan di Rumah Belajar Anak Cendekia Muslim (RBA CM), Dusun Kerto Kidul, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (16/12).

"Hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul tidak mengurangi semangat adik-adik Dusun Kerto Kidul untuk mengikuti kegiatan belajar bersama di RBA CM. Semangat dan senyum antusias nampak di wajah adik-adik yang kedatangan para relawan MRI-ACT DIY," katanya.

Pada kegiatan belajar bersama itu, menurut dia, selain mengaji, mereka juga diajak menonton film tentang pendidikan dan perjuangan ibu.

"RBA CM di Dusun Kerto Kidul itu adalah salah satu dari empat rumah belajar yang diinisiasi MRI-ACT DIY," kata Kharis. 

Baca juga: ACT Yogyakarta ajak santri mengenal karakter bencana
Baca juga: ACT-MRI Yogyakarta ajak Sleman bersinergi antisipasi Gunung Merapi
Baca juga: ACT dirikan Akademi Relawan Indonesia di Yogyakarta

 

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018