menjadi ETF pertama dengan kumpulan saham-saham emiten yang rutin membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya selama tiga tahun terakhir
Jakarta (ANTARA News) - PT Indo Premier Investment Management (IPIM) menilai bahwa produk reksa dana exchanged trade fund (ETF) dapat dijadikan alternatif investasi di pasar modal di tengah kondisi pasar saham yang tidak menentu.

"Kami berharap produk ini juga dapat mengurangi gejolak volatilitas dan risiko investasi," ujar Direktur Utama IPIM, Diah Sofiyanti dalam peluncuran exchanged trade fund (ETF) berbasis indeks IDX High Dividend 20 di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan melalui ETF, diversifikasi dapat dilakukan karena produk itu terdiri dari portofolio saham unggulan sehingga mampu mengurangi gejolak volatilitas dan risiko investasi pada satuan saham.
 
"Ini cukup bermanfaat bagi para investor saham, di mana instrumen investasi seperti saham secara natural memiliki volatilitas cukup tinggi," katanya.

Produk ETF ini, lanjut dia, menjadi ETF pertama dengan kumpulan saham-saham emiten yang rutin membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya selama tiga tahun terakhir.

"Pembagian dividen secara rutin mencerminkan stabilitas kinerja perusahaan dengan profitabilitas yang positif," ujarnya.

Ia mengemukakan ETF merupakan produk reksa dana yang unit penyertaannya dapat diperdagangkan setiap saat seperti saham selama jam perdagangan BEI.

Indeks IDX High Dividend 20 merupakan kelompok 20 saham perusahaan dengan imbal hasil dividen (dividend yield) yang tinggi.
Produk investasi yang baru diluncurkan itu bernama reksa dana Indeks Premier ETF IDX High Dividend 20 dengan kode perdagangan XIHD.

Dalam peluncuran produk itu IPIM menggandeng Deutsche Bank AG, cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.

"Sebagai pengelola reksa dana ETF, kami terus berusaha meluncurkan produk yang memberikan kemudahan bagi investor. produk ETF ini merupakan yang ke-10 kami luncurkan," kata Diah Sofiyanti.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018