Kemajuan teknologi yang terus berkembang memberikan peluang baru dalam metode pendidikan anak yang berkualitas. Namun juga menyajikan tantangan semakin besar karena bersenyawa dengan dinamika pergeseran tata nilai dalam keluarga
Jakarta,  (ANTARA News) - KBRI Islamabad bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiwa Indonesia (PPMI) Pakistan menyelenggarakan temu wicara tentang "Kolaborasi Cerdas untuk Generasi Emas".

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Sabtu (22/12) di Aula Budaya Nusantara KBRI Islamabad, yang membahas keluarga sebagai basis terkuat dalam membangun karater seorang anak, demikian keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Dubes Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri mengatakan, acara  yang digagas mahasiswa  itu menunjukkan pemahaman mereka atas makna kolaborasi cerdas.

“Sebagai upaya para pihak untuk mengelola secara bijak ciri positif dan negatif manusia dalam merespons kehidupan demi pencapaian tujuan terbaiknya," katanya.

 Acara yang dimotori Bidang Keputrian PPMI Pakistan tersebut mengundang pembicara dari kalangan mahasiswa, staf KBRI Islamabad dan Darma Wanita Persatuan (DWP). 

Temu wicara itu dihadiri 180 orang terdiri atas mahasiswa dan keluarga besar KBRI Islamabad. Tujuannya, ingin menggugah kembali kesadaran  pentingnya posisi dan peran penting orang tua masa kini bagi pendidikan anak-anak menyongsong masa depannya.  

Menurut Dubes, kemajuan teknologi yang terus berkembang memberikan peluang baru dalam metode pendidikan anak yang berkualitas. Namun demikian, ia juga menyajikan tantangan semakin besar karena bersenyawa dengan dinamika pergeseran tata nilai dalam keluarga.

Iwan Suyudhie Amri menggarisbawahi konteks kodrati yang unik dan berbeda yang dimiliki oleh perempuan dan laki-laki itu justru menjadi dasar bagi kolaborasi. 

"Perbedaan fisik, karakter dan kejiwaan yang dimilikinya adalah modal kuat untuk saling mengisi dan  kerjasama meraih tujuan. Sikap saling empati adalah cermin dari kesadaran akan perbedaan kodrati tersebut," katanya.   

Ia menambahkan, titik keberangkatan terjadinya kolaborasi cerdas ada pada sikap saling memahami dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing tersebut. 

Karena itu,kata dia, yang disebut sebagai konsep "sepasang" itu bukan pengertian secara fisik namun bermakna bersatu dalam perbedaan untuk  meraih kebahagiaan.

Secara kreatif para mahasiswa Indonesia  mengemas acara peringatan Hari Ibu dengan sangat menarik, menampilkan konsep diskusi yang hidup dipadu dengan video "reality show" hasil karya mereka. 

KBRI Islamabad sangat mengapresiasi keterlibatan PPMI Pakistan pada  setiap kegiatan nasional maupun promosi budaya Indonesia di Pakistan. Melalui mereka generasi emas Indoesia di masa mendatang akan terwujud. 

"Seperti anak panah yang melesat dari hasil lontaran tali busur panah, kolaborasi tidak dapat ditempuh jika saling menihilkan dan tujuan akan tercapai jika ada kerja sama," demikian Dubes Iwan.***4***
 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018