Bandarlampung  (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daaerah (BPBD) Kota Bandarlampung menegaskan pihaknya tidak menemukan korban jiwa akibat tsunami Selat Sunda di kawasan pesisir Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.

"Bandarlampung tidak mengalami kerusakan yang signifikan dan tidak ada korban jiwa," kata Sekretaris BPBD Kota Bandarlampung M Rizki, di Bandarlampung, Senin.

Ia menjelaskan dampak tsunami hanya menerpa wilayah kota yang berada di pesisir Kota Bandarlampung saja, dan tidak menimbulkan kerusakan yang cukup parah di kawasan-kawasan tersebut.

Hanya saja ada beberapa rumah di kawasan Panjang dan Gudang Lelang yang rusak serta kapal-kapal nelayan yang rusak.

"Di Panjang ada 6 rumah rusak terdampak arus air laut bergelombang dan 1 rumah di Gudang Lelang dan beberapa kapal milik nelayan yang terkena imbas gelombang air, namun semua sudah ditangani," katanya lagi.

Dia mengatakan pihak BPBD dan dinas serta elemen terkait telah membuka posko-posko tempat pengungsian, selain di Masjid Al Furqon dan kantor gubernur Provinsi Lampung.

Posko juga dibuka di rumah dinas wali kota Bandarlampung dan MAN 1 Garuntang serta di kawasan Muncak.

Rizki menyebutkan, ada sekitar 4.000 pengungsi  di kantor Gubernur Lampung. Pengungsi tersebut adalah warga berasal dari daerah-daerah pesisir Kota Bandarlampung yang masih mengalami trauma dan kepanikan.

"Sesuai instruksi BMK,  posko-posko akan dibuka sampai tanggal 26 Desember mendatang," katanya pula.

Dia menyatakan akan terus mengerahkan personelnya sebanyak 260 orang dan dukungan sarana prasarana di dinasnya hingga kondisi benar-benar sudah dinyatakan aman.

 Baca juga: Tim gabungan terus cari korban tsunami di Lampung Selatan
Baca juga: Basarnas Banten kekurangan kantong jenazah

 

Pewarta: Dian Hadiyatna dan Budisantoso Budiman
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018