Surabaya (ANTARA News) - Guna mewujudkan TNI AL yang besar, kuat dan profesional, Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) terus mendidik pasukan elit yang saat ini bertambah 40 personel dari Kopaska dan Taifib. Ke-40 pasukan elit itu terdiri atas 18 prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan 22 prajurit Intai Amfibi (Taifib) Marinir yang telah dinyatakan lulus dan masa pendidikannya ditutup oleh Wadan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Halim A Hermanto di Surabaya, Jumat. "Kita telah menambah kemampuan dan daya dobrak dengan bergabungnya 40 prajurit pasukan elit TNI AL yang memiliki kemampuan khusus ini," kata Komandan Kobangdikal Laksda TNI Edhi Nuswantoro dalam amanatnya yang dibacakan Wadan Kobangdikal. Mereka dididik selama 10 bulan dengan pola penggemblengan yang porsinya berbeda dengan pendidikan prajurit biasa. Tingkat kesulitan, bobot dan resiko latihannya pun lebih tinggi bila dibanding dengan prajurit lainnya. "Hal ini perlu dimaklumi karena pasukan elit memang disiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dengan tingkat tekanan yang tinggi namun harus tetap cermat, tepat dan akurat dalam pelaksanaannya," ujarnya. Menurutnya, Kobangdikal sebagai lembaga pencetak SDM TNI AL, tiap tahunnya senantiasa meluluskan prajurit dengan kualifikasi khusus, seperti Kopaska dan Taifib dalam jumlah terbatas. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas lulusan dalam tiap angkatan. "Lulusan kali ini adalah pendidikan Kopaska angkatan ke-30 yang digembleng di Pusat Pendidikan Khusus Kodikopsla sementara itu pendidikan Taifib angkatan ke-22 digembleng di Pusdik Infanteri Marinir, Kodikmar," katanya. Pendidikan dan latihan-latihan khusus yang cukup berat selama dalam pendidikan dimaksudkan untuk membentuk prajurit yang handal serta memiliki kemampuan khusus dalam tugas Kopaska dan Taifib pada setiap operasi. "Harapan saya, pengorbanan dan kerja keras tersebut tidak boleh menjadi sia-sia, karena brevet Kopaska dan trimedia untuk Taifib tidak mudah dimiliki, melainkan harus dengan kerja keras dan semangat yang tinggi," katanya. Komandan Kobangdikal juga mengingatkan, seorang prajurit pasukan khusus harus lebih menyadari bahwa hanya dengan sikap dan perilaku yang berdisiplin, bermoral dan profesional, TNI AL akan benar-benar bergerak maju. Sejalan dengan pembangunan kekuatan TNI AL sampai dengan tahun 2024, maka penyiapan pasukan khusus TNI AL tentunya juga dikembangkan mengikuti pembangunan kekuatan itu sendiri. Hal ini dilaksanakan mengingat semakin meningkatnya kualitas, kompleksitas dan modernnya ancaman yang terjadi di laut. Padahal tidak semua ancaman di laut dapat langsung dihadapi dengan kekuatan kapal perang maupun marinir. "Ancaman terorisme, pembajakan atau perompakan di laut serta sabotase terhadap obyek vital di laut membutuhkan pasukan khusus dalam penyelesaiannya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007