Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi potensi bencana terkait tsunami baik di Banten maupun Lampung akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Sehubungan dengan adanya paparan dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati terkait ditemukan retakan baru pada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, dan jika ada potensi terjadi tsunami, dalam rilis diterima di Bandarlampung, Rabu, dan harapannya tidak seperti kemarin.

Namun, Kepala BMKG meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai kawasan pesisir Selat Sunda.

Intinya Kepala BMKG ingin mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi potensi bencana terkait tsunami, baik di Banten dan juga Lampung, akibat aktivitas gempa tektonik maupun vulkanik.

BMKG mengingatkan jangan sampai penurunan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan hilang tubuh Gunung Anak Krakatau menyebabkan masyarakat menjadi lengah, mengingat potensinya tetap ada.

Namun BMKG mengupayakan agar jika terjadi lagi, BMKG dapat mendeteksi kenaikan gelombang lebih awal dengan memasang Sensor Water Level di Pulau Sebesi, Selat Sunda (Lampung Selatan) dan PLTU Labuan (Banten).

BMKG minta masyarakat terus memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile dan media sosial InfoBMKG, serta memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi MAGMA INDONESIA Badan Geologi-ESDM, agar tidak terpancing dengan informasi/isu yang menyesatkan.

BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya.

Baca juga: Presiden perintahkan pembangunan pemukiman untuk relokasi masyarakat pesisir Lampung Selatan
Baca juga: Presiden menyempatkan bermain bersama anak korban tsunami
Baca juga: Pemerintah pastikan wisatawan korban tsunami Selat Sunda dapat santunan

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019