Lampung Selatan (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) memulangkan 175 orang pengungsi asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku untuk kembali ke rumahnya masing-masing sesuai dengan keinginan masyarakat yang terus meminta pemkab setempat untuk mengembalikan mereka ke kediamannya masing-masing.

Selain itu, saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah menurun, sehingga kemungkinan kondisi di sekitar wilayah terdampak tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12) lalu dinilai sudah aman.

Ratusan pengungsi itu bertolak dari Lapangan Tenis Indoor dan SDN 1 Way Urang ke Pelabuhan Canti, Kecamatan Rajabasa, Minggu, menggunakan kendaraan yang disediakan oleh Pemkab Lamsel dan Kodim 0421 Lamsel.

Pemkab Lamsel menyediakan 6 kapal motor untuk pengungsi yang akan kembali ke rumahnya.

Sesampainya di Pelabuhan Canti, ratusan pengungsi diangkut menggunakan 6 kapal motor yang disiapkan Pemkab Lamsel untuk memfasilitasi para pengungsi yang hendak kembali ke Pulau Sebesi maupun Sebuku.

"Hari ini kami siapkan 6 kapal motor untuk mengangkut saudara-saudara kita yang mengungsi di Lapangan Tenis Indoor maupun SDN 1 Way Urang. Semua yang kami fasilitasi untuk kembali ke Pulau Sebesi dan Sebuku ada sebanyak 175 jiwa," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel I Ketut Sukerta.

Ratusan pengungsi yang terdiri dari anak-anak, wanita/pria dewasa, dan orang tua yang diangkut menggunakan kapal Setia Jaya terlihat ceria menatap hamparan laut yang mereka lewati menuju Pulau Sebesi.

Sejak beberapa hari ini, sejumlah pengungsi itu menyatakan ingin kembali ke rumah mereka agar dapat beraktivitas seperti sedia kala. Keinginan kuat itu seolah mampu menyingkirkan rasa takut dan trauma akibat gelombang tsunami dipicu longsoran Gunung Anak Krakatau pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.

Yessi, warga Dusun Gan Lada Pulau Sebesi di Kapal Motor Putri Salju mengaku senang bisa kembali ke rumahnya. "Saya sama anak pulang duluan, bapaknya nyusul karena bawa barang. Rasanya ya senang, bisa pulang beres-beres rumah yang sudah lama ditinggal," katanya lagi.

Sedangkan Dahlia juga mengaku tidak ragu untuk kembali ke rumah. "Rumah saya jauh dari pantai, kalau ada apa-apa saya bisa lari ke atas (bukit, Red)," ujar warga Dusun Tejang, Pulau Sebesi ini pula.

Sartani, warga Dusun Segenom mengucapkan terima kasih kepada pemda setempat, terutama kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamsel Nanang Ermanto yang telah memberikan perhatian kepada pengungsi ini.

Dia mengungkapkan, semua kebutuhan selama berada di pengungsian terpenuhi dan lebih dari mencukupi. "Mulai kami berangkat mengungsi dibantu, makan, minum, tempat tidur, disediakan. Ada juga aparat yang menghibur anak-anak disediakan pemda, pokoknya selama di tempat pengungsian kami cukup enggak kekurangan," ujarnya lagi.

"Pak Nanang ngontrol kami di Lapangan Tenis Indoor sehari itu bisa 3 sampai 4 kali. Kami diperhatikan betul dari MCK, kebersihannya juga tiap hari ada petugas yang nyapu, sampai kamar khusus buat suami istri juga ada," ujar Sartani menambahkan.

Baca juga: Jokowi datang bawa harapan korban tsunami Lampung Selatan
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi bencana akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau
Baca juga: Korban tsunami Lampung Selatan dikunjungi Ketua MPR


 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019