Ibarat perang, kita perlu data-data intelijen
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang baru dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Rabu, mengatakan akan merangkul peneliti-peneliti yang telah menghasilkan penelitian tentang kebencanaan.

"Ibarat perang, kita perlu data-data intelijen. Data-data dari para pakar dan peneliti akan berguna bagi penanggulangan bencana," kata Doni seusai serah terima jabatan dari Willem Rampangilei di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.

Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu mengatakan ke depan BNPB perlu meningkatkan kerja sama sehingga masyarakat memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap risiko bencana.

"Indonesia memiliki banyak risiko bencana. Kita tidak hanya tinggal di wilayah cincin api, tetapi juga patahan lempeng bumi. Kita tidak hanya menghadapi risiko gunung api, tetapi juga pergerakan lempeng bumi yang bisa menimbulkan gempa yang berakibat tsunami," tuturnya.

Karena itu, Doni menilai data-data penelitian tentang kebencanaan menjadi sangat diperlukan untuk membangun kesadaran bencana.

Ketika ditanya tentang kekhawatiran para peneliti yang dikriminalkan setelah mempublikasikan penelitiannya karena dinilai meresahkan masyarakat, Doni mengatakan hal itu karena masalah komunikasi.

"Isu-isu yang sensitif tentu harus hati-hati dipublikasikan. Kita perlu merangkul seluruh komponen bangsa, termasuk para tokoh masyarakat," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat itu. 

Baca juga: Doni Monardo merasa tidak asing soal penanggulangan bencana
Baca juga: Penunjukan Doni Monardo sebagai Kepala BNPB sesuai aturan

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019