Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengapresiasi respon masyarakat berupa dukungan moral terkait kasus lambang "dua jari" sehingga menyebabkan pemeriksaan dirinya di Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin.

"Saya mengapresiasi semua respon masyarakat dan kita semua berharap Pemilu Pilpres lebih fokus pada hal - hal substantif.  Bukan hal - hal yang minor seperti ini," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Jumat.

Hal tersebut terkait banyaknya komentar dukungan pada Anies di media sosial yang menyatakan langkah yang dilakukan dianggap tidak adil, sementara ada beberapa kepala daerah yang mengacungkan jari sebagai dukungan kepada pasangan nomor 01, Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin dan belum dipanggil Bawaslu.

Menurutnya, harusnya Pilpres lebih fokus pada hal - hal substantif karena akan menentukan arah perjalanan bangsa. 

Hal - hal seperti dialaminya sebenarnya tak perlu menjadi fokus percakapan. 

"Tapi sekarang, malah jadi fokus percakapan, harusnya nggak usah. Nanti kita lihat hasilnya," kata Anies.

Anies melakukan klarifikasi mengacungkan "dua jari" pada konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat, pada Senin (17/12).

"Saya tadi dipanggil untuk pemeriksaan klarifikasi oleh Bawaslu Kabupaten Bogor. Pemanggilannya untuk tanggal 3 Januari," kata Anies.

Bawaslu Bogor akhirnya bersedia untuk melakukannya di Jakarta, sehingga secara transportasi memudahkan karena banyaknya kesibukan di Jakarta.

Baca juga: Klarifikasi dua jari Anies Baswedan
Baca juga: Taufik nilai wajar soal salam dua jari Anies
Baca juga: Soal acungkan "dua jari", Anies : Pokoknya kami taat aturan


 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019