"Saya harapkan agar kualitas pendamping desa dan pendamping lokal desanya harus bagus agar pembangunan desa dapat berkembang pesat," katanya di Kupang, Jumat.
Menurut dia, jika kualitas pendamping desa terbatas maka akan sangat mempengaruhi percepatan pembangunan di desa.
Dia juga meminta Kementerian Desa RI agar dalam perekrutan calon pendamping desa dan lokal desa harus memperhatikan kualitas.
Dengan alokasi dana desa yang setiap tahun terus meningkat untuk pembangunan di desa, maka harus dibarengi dengan pendamping yang memenuhi standar kualitas terbaik.
"Kami percaya Kemendes bisa menentukan yang terbaik dalam perekrutan pendamping desa atau lokal desa," tuturnya.
Ketua Fraksi Gerindra MPR ini juga mengatakan bahwa saat dirinya berkeliling dari desa ke desa, masih ditemukan desa-desa yang gerak pembangunannya masih lamban.
Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa kualitas pendamping desa dan lokal desanya masih sangat terbatas.
Fary juga mengatakan bahwa untuk mengetahui dan mengecek pelaksanaan kegiatan di desa, pihaknya bersama Kemendes RI, sejak Jumat (18/1) pagi tadi sudah bertolak ke desa-desa untuk menggelar pertemuan dengan pendamping desa dan pendamping lokal desa wilayah Timor di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
"Kami hari ini bertemu dengan mereka di TTS. Kita ingin melihat dan mendengar langsung keluhan mereka dan sejauh mana hasil pelaksanaan pembangunan desa di NTT, khususnya di Pulau Timor," ujar dia.
Sebelumnya Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Yosef Nae Soi meminta Kementerian Desa dan Komisi V DPR RI untuk menaikkan gaji pendamping desa.
Sebab, kata dia, gaji pendamping lokal desa di provinsi berbasis kepulauan itu, masih Rp1 jutaan.
"APBD kami belum mampu membantu menaikkan gaji pendamping lokal desa tersebut," ujarnya.*
Baca juga: Mendes PDTT perjuangkan kenaikan gaji Pendamping Lokal Desa
Baca juga: Mendes: Kapasitas pendamping desa perlu ditingkatkan
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
