Jakarta  (ANTARA News) - Menteri Ketenagarkerjaan Hanif Dhakiri mengatakan PT. Nike Indonesia yang telah ada selama 30 tahun telah memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.

Hanif mengatakan 13 pabrik Nike yang ada di Indonesia telah menyerap setidaknya 200 ribu pekerja, baik pegawai tetap maupun pegawai outsourcing dan berbagai bisnis yang terkait dengan Nike.

"Nike juga berkontribusi hampir satu persen dari ekspor nasional. Itu sangat berarti dan sangat layak diapresiasi," kata Hanif Dhakiri melalui siaran pers, saat dia menghadiri 30 tahun Nike Indonesia di Jakarta, Senin.

Hanif mengatakan pemerintah Indonesia telah melakukan banyak hal untuk meningkatkan iklim bisnis melalui pembangunan infrastruktur besar-besaran, investasi SDM, peningkatan sistem logistik, perizinan online yang sederhana, terintegrasi, dan tunggal serta beberapa paket kebijakan ekonomi lain yang memudahkan investasi.

Dalam kesempatan tersebut, Hanif Dhakiri menyatakan pihaknya saat ini menjalankan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pembangunan SDM pada 2019 ini. Komitmen tersebut setelah selama empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, fokus dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur.

"Peningkatan kualitas SDM di Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi. Selain itu, peningkatan SDM bisa memperkuat daya saing produk lokal," kata dia.

Hanif menambahkan saat ini, akses kemudahan bisnis di Indonesia telah mengalami perbaikan. Tingkat kompetitif bisnis juga telah mengalami peningkatan dan penurunan angka pengangguran. "Kami juga telah memastikan kepastian angka peningkatan upah bagi para pekerja di Indonesia di tiap tahunnya," ujarnya. 

Menurut Hanif, peningkatan upah saat ini bisa diprediksi dan telah diatur dengan baik oleh Pemerintah. Hal ini didasarkan pada tingkat inflasi dan angka pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Indonesia telah mengalami perubahan di era kepemimpinan Joko Widodo. Situasi pemerintahan dan politik semakin baik," kata dia.

Baca juga: Nike Tak Akan Alihkan Investasi dari Indonesia
 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019