Jakarta (ANTARA News) - KBRI Islamabad membuka Indonesia Pavilion dengan 12 stan pada pameran, yang digelar 21-22 Januari 2019 di Expo Center Johar Town Lahore, Pakistan, untuk mempromosikan produk pertanian Indonesia.

Beberapa produk pertanian Indonesia, yang dipamerkan seperti varian produk teh, kacang mete, keripik dari buah, kelapa, santan kering, kopi, dan kolang-kaling, cukup diminati para pengunjung.

Potensi transaksi selama dua hari pameran mencapai Rp13 miliar, berdasarkan keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Selain itu, KBRI Islamabad juga memfasilitasi beberapa perusahaan importir Pakistan, yang telah menjual produk Indonesia seperti produk makanan PT Mayora, PT Orang Tua, produk sabun, dan juga pecah belah.

"Partisipasi Indonesia dengan mendatangkan pelaku usaha eksportir dan calon buyer dengan booth yang cukup megah sangat diapresiasi Pemerintah Provinsi Punjab selaku pihak pelaksana," ucap Wisnu S Hutomo, Koordinator Fungsi Ekonomi, mewakili Iwan Suyudhie Amri, Dubes RI-Islamabad dalam pembukaan pameran. 

Delegasi Indonesia termasuk yang terbanyak yaitu terdiri atas enam pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) dan enam calon pembeli bagi produk Pakistan.

Bagi pengunjung pameran di Pakistan adalah kali pertama menyaksikan atraksi budaya yang digelar di area stan Indonesia Pavilion. 

"Saya sangat menikmati pertunjukan silat dan tari sekalipun harus berdesakan sambil melihat produk yang dipasarkan di Indonesia Pavilion," tutur Arshad Hashim, Ketua Pelaksana pameran Pakistan Horti Expo 2019.

Dalam kesempatan terpisah, Dubes RI Iwan Suyudhie Amri menekankan penting melakukan dua upaya sekaligus dalam kegiatan promosi yang digelar oleh Pemerintah Pakistan yaitu meningkatkan ekspor Indonesia seraya membantu mencarikan mitra bisnis bagi eksportir Pakistan.

Pameran dibuka Menteri Pertanian Punjab Malik Noman Ahmad di Lahore yang merupakan kota industri dan perdagangan juga kota termaju di Punjab. 

Di Lahore sebagai kota terbesar kedua di Pakistan dengan sekitar 17 juta penduduk, KBRI Islamabad mengikuti pameran yang juga dihadiri oleh 12 negara lainnya yaitu Malaysia, Qatar, Uni Emirat Arab, Tajikistan, Amerika, Bahrain, Uzbekistan, Mesir, Arab Saudi, Ukrainia, dan Sri Lanka.

Total nilai perdagangan Indonesia dengan Pakistan untuk Januari-Oktober 2018 mencapai 2,5 miliar dolar AS.

Sementara pada Januari-Desember 2017 sebesar 2,6 miliar dolar AS dengan surplus Indonesia sebesar dua miliar dolar. Dalam tiga tahun terakhir, perdagangan kedua negara meningkat rata-rata 10 persen.

Untuk hubungan perdagangan kedua negara yang berkesinambungan, Indonesia telah memberikan bebas tarif bagi 20 tambahan produk unggulan Pakistan yang diperlukan Indonesia.

Pakistan dan Indonesia melihat satu sama lain sebagai mitra dagang yang penting. 

Momentum pameran tersebut juga dimanfaatkan KBRI Islamabad untuk mempromosikan paket wisata ke Indonesia dengan menghadirkan beberapa tur operator Pakistan yang menjadi mitra KBRI Islamabad mempromosikan Wonderful Indonesia. 

Selain itu, ajang pameran ini menjadi wahana ekspresi kebanggaan para siswa Indoneisa di Pakistan yang telah berpartisipasi menampilkan keterampilan silat dan atraksi budaya lainnya.

Baca juga: Indonesia targetkan transaksi Rp236 miliar di pameran pariwisata Madrid
Baca juga: Luhut dorong kerja sama pertanian alami dengan India
 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019