Manado  (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) memastikan sebanyak empat orang meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Manado yang terjadi Jumat (1/2).

 "Satu korban yang terseret luapan air sungai sudah ditemukan Sabtu ini, sehingga totalnya empat yang meninggal," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Manado Maximilian Tatahede, di Manado, Sabtu.

  Korban terseret banjir tersebut yaitu Hidayat Lahamendu (22 tahun), warga Kelurahan Cempaka, Kecamatan Bunaken.

 Sebelumnya, jumlah korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor sebanyak tiga orang.

 Mereka yakni, Nathalia Lapian (1), warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting dan Jon Duarmas (45) warga Kelurahan Taas, Lingkungan I, Kecamatan Tikala meninggal akibat tertimpa longsor, serta Richard Patabone (5), warga Kombos Timur, Lingkungan III, meninggal karena terbawa arus sungai.

Tatahede berharap warga terus mewaspadai kondisi cuaca saat ini yang terkadang ekstrem.

"Tetap waspada ketika melakukan aktivitas saat hujan deras, kalau bisa menjauhi dulu dari areal yang berpotensi terkena bencana seperti bantaran sungai maupun bebukitan atau lereng," ujarnya.

 Saat ini, tercatat sebanyak 737 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 2.523 jiwa terdampak bencana banjir dan tanah longsor. 

 Warga terdampak menyebar di delapan kecamatan dan 23 kelurahan serta masih mengungsi di rumah-rumah ibadah, rumah kerabat serta tempat-tempat yang lebih aman.

Baca juga: 737 KK terdampak banjir dan tanah longsor di Manado
 Baca juga: Banjir-longsor terjang sejumlah kawasan di Kota Manado-Sulut

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019