Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 52 kali guncangan gempa melanda Mentawai, Sumatera Barat pada Sabtu hingga pukul 21.00 WIB.

"Dari 52 gempa tersebut sebanyak enam gempa dengan kekuatan di atas 5 Skala Richter dan 46 lainnya di bawah 5 Skala Richter," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi termasuk dalam klasifikasi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera

"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik," kata dia.

Kekuatan guncangan gempa ini dilaporkan terasa di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Solok pada II-III MMI. Padang, Pariaman, Painan pada III-IV MMI dan Kepulauan Mentawai (Tua Pejat,Pagai Selatan) pada IV-V MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," ujar dia.

Sementara salah seorang warga Pesisir Selatan Joni mengatakan gempa dirasakan cukup keras di Surantih.

Sedangkan Warga Padang Andri mengatakan gempa dirasakan cukup kuat di kawasan Lubuk Begalung Padang.

Namun berdasarkan pantauan di jalan raya di Padang aktivitas masyarakat tetap berjalan normal.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019