Jakarta (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mendorong pemerintah menuntaskan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau agar tidak meluas dan mendorong tanggung jawab korporasi terhadap lahan konsesinya yang terbakar baik disengaja atau karena pengaruh alam.

"Pemerintah juga harus tegas kepada semua korporasi yang secara trend di lokasi konsesinya terdapat titik api dan terjadi kebakaran. Tegas dalam artian, ketika terjadi kebakaran di suatu konsesi, maka yang harus bertanggung jawab adalah pemilik konsesi, terlepas karena di sengaja atau karena pengaruh alam," kata Juru Kampanye Nasional Walhi Edo Rakhman saat dihubungi Antara, Jakarta, Jumat.

Untuk langkah antisipatif terhadap kebakaran hutan, Edo menuturkan seharusnya pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap izin-izin penguasaan konsesi, khususnya di lahan gambut.

Sebagaimana amanat Inpres Nomor 8 Tahun 2018, lanjut Edo, korporasi yang menguasai lahan gambut yang begitu luas dan tidak mampu mengelola dengan baik, harus segera dikurangi karena potensi kebakaran itu sangat besar terjadi di lahan gambut.

"Dan logikanya secara bisnis, setiap tahun mereka (korporasi) akan membuka lahan untuk melakukan penanaman," ujarnya.

Sebelumnya, tim Satuan Tugas Gabungan dan Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berjibaku memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau dan Sumatera Utara (Sumut) akibat El Nino lemah.

Laporan terakhir dari kegiatan aksi lapangan diketahui bahwa di Provinsi Sumut sudah tidak terpantau kejadian karhutla. Hal ini dikonfirmasi dari hasil laporan harian oleh Manggala Agni Daops Pematangsiantar, Daops Sibolangit dan Daops Labuhanbatu, kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B Panjaitan dalam siaran pers kementerian, Selasa (19/2). 

Wilayah Provinsi Riau menurut pantauan patroli udara menggunakan pesawat Heli Bell 412 PK-DAS juga sudah aman dari kebakaran hutan dan lahan, titik api sudah tidak terpantau di Talang Mandau, Bukit Batu, dan Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.

 Baca juga: Pemadaman kebakaran lahan di Pulau Rupat terkendala angin kencang
Baca juga: Riau minta bantuan BNPB cegah karhutla meluas
Baca juga: Asap marak di Dumai, 14.000 masker dibagikan

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019