Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai aplikasi berbasis "native mobile" yang mengawal perolehan suara dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat dibutuhkan untuk menghindari adanya kecurangan dalam pemilu.

"Untuk mengawal proses pergantian kepemimpinan nasional agar tidak dicurangi, aplikasi seperti Rekat Indonesia sangat berguna untuk menangkal kecurangan pemilu," kata Fadli usai peluncuran aplikasi Rekat Indonesia di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan, masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap penyelenggara pemilu sehingga munculnya aplikasi Rekat Indonesia bisa menjadi fungsi kontrol dalam tahapan proses penghitungan suara di TPS agar terpantau.

Menurut dia, dalam sistem demokrasi Indonesia yaitu "one man one vote", maka satu suara masyarakat sangat berharga sehingga harus dikawal agar kedaulatan pemilih tetap terjaga.

"Berbagai macam indikasi menunjukkan penyelenggara pemilu mudah sekali diintervensi dan disetir ke kanan atau ke kiri. Karena itu harus dikawal suara rakyat yang menentukan nasib masa depan Indonesia," ujarnya.

Dia mencontohkan Pemilu di India, dengan 844 juta pemilih menggunakan pemilihan elektronik namun tidak ada yang "dispute" karena semua pihak percaya bahwa penyelenggara pemilu tidak mungkin berbohong dengan sistem tersebut.

Namun dia menilai kultur seperti di India itu tidak dibangun di Indonesia yaitu sebuah kepercayaan publik dari penyelenggara pemilu sehingga menyebabkan kegagalan menciptakan penyelenggara demokrasi yang adil.

"Saya harap dengan adanya Rekat dan aplikasinya, semua bisa mendapat satu tempat bagi relawan untuk ikut mengawal secara menggunakan mobile phone. Ini menurut saya agar kita tidak dicurangi lagi dan supaya suara Prabowo-Sandi bisa mewakili rakyat Indonesia," katanya.

Sebelumnya, sejumlah relawan pendukung Prabowo-Sandi meluncurkan aplikasi berbasis "native mobile" bernama Rekat Indonesia yang akan mengawal perolehan suara di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Aplikasi tersebut memudahkan para relawan di dalam dan luar negeri melakukan kawal TPS karena dengan aplikasi berbasis "native mobile" karena tidak lagi terkendala kondisi geografis wilayah maupun ketersediaan jaringan.

Dalam acara peluncuran aplikasi tersebut dihadiri beberapa tokoh antara lain cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Neno Warisman, dan mantan Menpora Adhyaksa Dault.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019