sampah kantong plastik setiap hari sudah mencapai kurang lebih 100 ton.
Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, mengimbau masyarakat setempat untuk mengganti kantong plastik dengan kantong lain yang ramah lingkungan bila hendak berbelanja di pasar tradisional maupun modern.

"Selama ini penggunaan kantong plastik cukup merugikan dan sampahnya tidak dapat atau sulit terurai oleh mikroba tanah," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Kantor Pemkot Depok, Selasa.

Karena itu, menurut dia, masyarakat perlu mulai mengganti kantong berbahan dasar plastik dengan tas anyaman dan tote bag. Selain itu, tas tersebut juga lebih efisien, karena ramah lingkungan dan bisa digunakan berkali-kali.

Saat ini sampah kantong plastik sudah mencapai kurang lebih 100 ton dalam kurun waktu satu hari. "Belum lagi sampah plastik (kresek) yang sudah berusia lebih dari lima tahun tidak kunjung hancur," katanya.

Ia mengatakan,  Pemkot Depok sedang membahas rencana untuk menerbitkan peraturan wali kota (Perwali) tentang larangan penggunaan kantong plastik.

Saat ini penggunaan kantong plastik terus diawasi dengan cara mendata melalui pengusaha ritel untuk wajib lapor setiap minggu. Kemudian dari data tersebut akan dilakukan penghitungan global guna mengetahui besaran penggunaan kantong plastik.

"Ini hanya bersifat sementara, dikarenakan aturan baku belum ada, jadi cara atau kontrolnya melalui pendataan itu," katanya.

Idris menjelaskan dalam pelaksanaannya,  masyarakat diminta untuk ikut membantu agar masalah sampah kantong plastik mampu teratasi dengan baik.

"Sudah dilakukan deklarasi untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, yang  dihadiri oleh pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan ritel modern. Mereka  diminta untuk menyiapkan tas alternatif," katanya.
(KR-MFD).

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019