Sehingga kita di Dinas Kesehatan baik di provinsi maupun di kabupaten akan menjadi "liding" dalam sektor teknis untuk upaya pengendalian malaria
Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua meminta kepada berbagai pihak terutama beberapa kabupaten yang menjadi tuan rumah PON XX berupaya mengendalikan malaria secara bersama.

Kabupaten-kabupaten yang menjadi venyu PON XX ini sebenarnya dimulai dari pemerintah daerah setempat, selain persiapan infrastruktur, tapi juga kegiatan-kegiatan yang mendukung bahwa satu daerah ini akan bebas dari penyakit malaria.

"Sehingga kita di Dinas Kesehatan baik di provinsi maupun kabupaten akan menjadi 'liding' dalam sektor teknis untuk upaya pengendalian malaria," kata Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Beeri Wopari di Jayapura, Rabu.

Lanjut dia, agar upaya-upaya untuk pengedalian malaria seperti pengendalian lingkungan, kebersihan lingkungan untuk menghilangkan nyamuk ini, itu merupakan upaya bersama, bukan hanya sektor kesehatan saja, tetapi berbagai sektor akan terlibat didalamnya.

Karena mengingat, menurut dia, penyakit malaria yang ditularkan oleh gigitan nyamuk, dan nyamuk sendiri hidup pada lingkungan yang tidak bersih, banyak genangan air, rawa dan sebagainya.

"Dan juga sikap dan perilaku masyarakat yang tidak berobat secara baik. Jadi secara keseluruhan itu yang kita lihat," katanya.

Salah satu di antaranya Pemerintah Kabupaten Keerom yang merekrut kader pengendalian malaria untuk dilatih menyelesaikan kasus malaria dan memutuskan rantai penularan nyamuk malaria di Keerom.

"Pekan lalu, kami latih 44 kader kampung untuk pengendalian malaria yang disiapkan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom," katanya.

Beeri mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom bersama pemerintah daerah kabupaten setempat, merekrut puluhan kader itu dari beberapa distrik dan setiap distrik ada utusan dari masing-masing kampung.
***3***

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019