Ini sebagai cara mendorong masyarakat mengubah pola transportasi dari kendaraan pribadi menuju transportasi masal atau angkutan umum
Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengusulkan zero subsidi BBM untuk transportasi massal, tujuannya untuk mendorong percepatan dalam menciptakan sistem transportasi yang efisien.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Jumat mengatakan, pemerintah sebagai pembuat kebijakan bersama dengan para pelaku usaha harus sejalan untuk menciptakan konsistensi implementasi sistem transportasi yang handal, efisien, dan berdaya saing.

Untuk itu, Kadin mengusulkan zero subsidi BBM dan mengalihkannya menjadi subsidi biaya transportasi langsung ke masyarakat, khususnya diarahkan kepada pengembangan sistem transportasi nasional  agar bisa mendukung pengembangan sistem transportasi yang efektif dan efisien, melalui subsidi penyelenggaraan angkutan.

"Ini sebagai cara mendorong masyarakat mengubah pola transportasi dari kendaraan pribadi menuju transportasi masal atau angkutan umum," katanya

Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia Bidang Perhubungan Darat sekaligus Ketua Umum DPP Organda, Adrianto Djokosoetono mengatakan zero subsidi BBM maksudnya dengan menghapus subsidi BBM bagi angkutan jalan raya dan menggantinya dengan mensubsidi masyarakat dalam penggunaan angkutan umum jalan raya. Caranya, dengan otoritas membeli jasa angkutan publik kepada operator.

Juga perlunya dukungan pemerintah dalam memberikan pembiayaan yang murah kepada bidang usaha angkutan darat, laut dan udara, serta fasilitas lainnya seperti jalur khusus angkutan umum, biaya tol khusus angkutan umum dan lainnya

Usulan ini, kata dia, selaras dengan sosialisasi peningkatan penggunaan angkutan umum, mengurangi kemacetan jalan raya dan meningkatkan keselamatan di jalan.

Selain itu, pengembangan transportasi nasional juga membutuhkan pendekatan keterpaduan seluruh moda transportasi, dari angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan udara hingga kereta api, baik pendekatan kesiapan infrastruktur maupun pembinaan penyelenggaraannya.

"Dengan begitu, konektifitas inter dan antarmoda dalam satu pengaturan, sehingga akan menghasilkan percepatan transportasi yang efisien," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan ruas jalan tol Trans Sumatera terpanjang di Lampung

Baca juga: Tol Ngawi-Kertosono dibuka kembali setelah banjir surut, kecepatan dibatasi



 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019