"Tim ini sudah dibuatkan surat perintah tugas untuk melakukan cek data anomali dan langsung dilakukan varefikasi terhadap data tersebut,"
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah membentuk tim percepatan pembangunan rumah korban gempa bumi katergori rusak sedang dan ringan agar bisa segera dilakukan perbaikan.

Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Jumat, mengatakan, tim percepatan tersebut beranggotan dari Dinas PUPR, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan fasilitator.

"Tim ini sudah dibuatkan surat perintah tugas untuk melakukan cek data anomali dan langsung dilakukan varefikasi terhadap data tersebut," katanya.

Selain itu, fasilitator juga bertugas untuk melakukan penguatan terhadap kelompok masyarakat (pokmas) yang sudah dibentuk, dan mencari tahu seperti apa persoalan yang dihadapi pokmas di lapangan dalam proses perbaikan rumah korban.

"Kalau tidak ada persoalan, pokmas diminta segera melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di lapangan agar dana bantuan yang sudah ditransfer bisa segera digunakan sesuai peruntukannya," katanya.

Data dari Disperkim Kota Mataram tercatat rumah rusak ringan sekitar 6.000 unit dan rusak sedang sekitar 2.000 unit. Sebagian masyarakat yang rumahnya rusak ringan dan sedang sudah mendapat transfer dari pemerintah sesuai ketentuan yakni Rp25 juta untuk rusak sedang dan Rp10 juta untuk rusak ringan.

Sementara terkait dengan rumah warga yang rusak berat, 100 persennya sudah ditransfer, dan program pembangunan hunian tetap terhadap korban yang rumahnya rusak berat sudah cukup bagus.

"Bahkan saat ini tercatat sekitar 800 rumah yang rusak berat, sudah hampir tuntas melakukan pembangunan. Artinya, bangunan rumah mereka sudah berdiri dan beratap," ujarnya.

Untuk mempercepat proses pembangunan rumah rusak berat, pemerintah kota telah mengalokasikan anggaran untuk penganggkutan panel rumah instan sederhana sehat (Risha) ke rumah para korban.

Alokasi anggaran tersebut merupakan bagian dana sharing dari bantuan Pemerintah Kota Balikpapan bekerjasama dengan PMI dan Disperkim. Selain itu juga, pemerintah kota membantu pembutan toilet.

"Kita juga menyiapkan hadiah berupa cat rumah, bagi warga yang cepat menyelesaikan rumah mereka. Bonus ini, guna memotivasi warga agar bisa bekerja cepat dan para korban bisa segera menempati rumahnya kembali," katanya.*

Baca juga: ACT bangun sumur wakaf untuk korban gempa Lombok

Baca juga: Wapres JK: Hunian tetap di Lombok selesai 2019


 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019