Serang, Banten, (ANTARA) - Masyarakat di sekitar kawasan pantai di Kabupaten Pandeglang akan menanami garis pantai dengan tanaman bakau dan pohon keras untuk meminimalisasi dampak gelombang tinggi maupun tsunami.

"Ada 10 Kecamatan di pesisir dan 100 desa yang menghadap langsung ke pantai. Akan ditanami bakau secara berkelanjutan," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita kepada media di Pandeglang, Senin.

Menurut Irna, penanaman akan melibatkan masyarakat, kelompok tani, PKK, dharma wanita hingga anggota Polisi dan TNI. Bibit tanaman bakau dan pohon keras didapatkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian serta Balai Pertanian.

Sebanyak 4 ribu bibit telah ditanam di pesisir pantai yang berada di Pandeglang. Selain itu, 1.000 bibit bakau juga ditanam Pantai Cikaroeng, Labuan, Banten yang secara simbolis ditanam oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Bupati Pandeglang Irna Narulita. (Bayu Prasetyo)


"Sesungguhnya ini program berkelanjutan bisa sampai sejuta pohon mangrove dan sejuta pohon keras dan tadi sudah ditambahkan lagi semangat kita oleh Ibu Negara yang juga menanam pohon di hutan pantai dengan menanam pohon-pohon keras seperti pohon Pulai, pohon Trembesi dan pohon lainnya sehingga itu betul-betul bisa menyelamatkan anak cucu kita ke depan apabila ada musibah di kemudian hari," jelas Irna.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat acara Penanaman 1 Juta Pohon Mangrove di 10 Provinsi juga melakukan konferensi video dengan sejumlah gubernur di sembilan tempat lain yang juga menanam pohon mangrove secara serentak.

Sebanyak sepuluh tempat penanaman serentak yang dilakukan pada Senin yaitu di kawasan pantai Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Kecamatan Pasir Saleti Lampung Timur, Lemah Wungkuk Cirebon Jawa Barat, Sawo Jajar Brebes Jawa Tengah, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Pohuwato Gorontalo, Donggala Sulawesi Tengah Pantai Cereme Nusa Tenggara Barat, serta Teluk Ambon Maluku, dan Pandeglang Banten. 

Baca juga: Ibu Negara tanam mangrove di Labuan Banten

Baca juga: Satu juta pohon disiapkan untuk Danau Toba

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019