"Untuk itu, kami memberikan kuota 80 persen bagi Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen bagi non Bumi Cenderawasih pada seleksi penerimaan praja IPDN formasi 2019," katanya.
Jayapura (ANTARA) - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Pusat mengakui jika animo putra dan putri Papua dan Papua Barat untuk menjadi praja sangat tinggi.

Rektor IPDN Pusat Murtir Jeddawi, di Jayapura, Rabu, mengatakan untuk itu pihaknya turun langsung ke Papua guna memberikan penjelasan kepada anak-anak Bumi Cenderawasih agar bagi siapapun yang memiliki keinginan menjadi praja harus memahami betul apa yang perlu dipersiapkan, sehingga dapat berkompetisi dan lulus sebanyak-banyaknya.

"Untuk itu, kami memberikan kuota 80 persen bagi Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen bagi non Bumi Cenderawasih pada seleksi penerimaan praja IPDN formasi 2019," tambahnya.

Menurut Murtir, kuota untuk Bumi Cenderawasih pada 2019, sementara diusulkan ke Menpan RB, namun sesuai usulan Gubernur Papua bahwa kuota yang nantinya akan ditetapkan Menpan RB yakni 80 persen untuk OAP dan 20 non OAP.

"Meskipun demikian, setiap tahun kuota untuk Papua mengalami peningkatakan, bahkan tahun lalu yang lulus 153 orang," ujarnya.

Dia menyebutkan sementara mengenai standar persyaratan dan nilai tidak ada perbedaan dengan daerah lain di Indonesia, namun perlu dilakukan pembekalan agar kuota untuk Papua bisa tercapai.

"Makanya kami datang agar masing-masing kabupaten/kota dapat mengawal anak-anak tes, harus sehat dan bersih, jadi jangan biarkan anak-anak daftar sendiri, tugasnya pemerintah untuk mendaftar dan mengawal," tambahnya.

Dia mengemukakan pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat bahwa pada penerimaan IPDN yang akan dilakukan pada April 2019 tidak ada pungutan biaya, tidak ada cukong ataupun lewat samping.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019