Kita akan berkoordinasi dengan EU dan FAA sebagai 'international regulator' untuk membahas kasusnya apa
Pangkal Pinang (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan membahas masalah Boeing 737 Max 8 dengan regulator internasional, baik itu Uni Eropa maupun Federal Aviation Administration (FAA) selepas pembekuan sementara jenis pesawat tersebut oleh FAA.

Menhub saat ditemui usai peresmian Terminal Bandara Depati Amir oleh Presiden Joko Widodo di Pangkal Pinang, Kamis mengatakan pembahasan tersebut salah satunya untuk mengupas penyebab kecelakaan tersebut.

“Kita akan berkoordinasi dengan EU dan FAA sebagai ‘international regulator’ untuk membahas kasusnya apa,” katanya.

Ia menilai kasus yang terjadi dengan Ethiopian Airlines ET 302 di Addis Ababa dengan Lion Air JT 610 tidak bisa disamakan.

“Mereka baru enam menit dan baru 1.000 kaki ketinggiannya, ‘landing gear’ juga belum naik,” katanya.

Menhub juga sudah memanggil pihak Boeing, namun mereka belum memenuhi panggilan tersebut.

“Kita sudah panggil kemarin, tapi enggak tahu datang kapan,” katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul langkah FAA yang akhirnya resmi membekukan sementara Boeing 737 Max 8 setelah kecelakaan fatal unit pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Pembekuan tersebut termasuk untuk Boeing 737 Max 8 dan 737 Max 9 sementara menunggu analisis dan data dari pihak FAA.

Boeing telah mengeluarkan larangan terbang terhadap armada 737 Max di seluruh dunia setelah menemukan bukti baru di lokasi jatuhnya Ethiopian Airlines di Boshaftu, sekitar 50 kilometer dari Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3) pagi waktu setempat.

Manajemen Boeing akan menangguhkan semua 371 pesawat Boeing 737 Max yang telah digunakan oleh berbagai maskapai di seluruh dunia.

Baca juga: Akhirnya Amerika Serikat larang terbang semua Boeing 737 Max 8 dan 9

Baca juga: Pengamat: Jangan tergesa samakan penyebab kecelakaan Boeing Max

Baca juga: Saham Boeing terus turun, banyak maskapai larang terbang jet 737 Max


 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019