Pangkal Pinang (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan pengembangan terminal Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, rampung pada 2020.

"Ini baru akan di-ground breaking minggu depan. Diharapkan selesai dalam 18 bulan," kata Menhub saat meninjau lokasi proyek pengembangan terminal penumpang Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kamis.

Nantinya, ia menyebutkan, kapasitas terminal penumpang akan meningkat dari 1,5 juta penumpang per tahun menjadi tiga juta penumpang per tahun.

"Sekarang ini, bandara dengan kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun ini akan dibangun untuk ditingkatkan kapasitasnya menjadi 3 juta penumpang per tahun,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan nantinya bandara ini akan terus dikembangkan hingga memiliki kapasitas lima juta penumpang per tahun pada 2024.

"Lima juta penumpang per tahun setelah itu. Jadi, mungkin 2020 kita udah berpikir untuk menambah menjadi tiga kali lipat dari sekarang," katanya.

Selain terminal penumpang nantinya panjang landas pacu (runway) Bandara Depati Amir juga akan ditambah.

Terkait rencana tersebut, Menhub menyebut PT Angkasa Pura II (Persero) akan melakukan pembebasan tanah.

"Nanti, untuk yang urusan landasan pacu ada pembebasan tanah 20,8 hektare. Landasan pacu dari ukuran 2.250 x 45 meter akan menjadi 2.650 x 45 meter," katanya.

Pada kesempatan tersebut Menhub didampingi Executive General Manager Bandara Depati Amir Chuandra, Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara M Pramintohadi Sukarno, dan sejumlah pejabat terkait.

PT Angkasa Pura II menggenjot pengembangan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang baik dari sisi darat maupun sisi udara demi memenuhi target melayani lima juta penumpang per tahun dalam lima tahun ke depan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dalam kesempatan sama, mengatakan pihaknya tengah mengembangkan sisi utara dan selatan.

"Kalau dilihat dari sisi Selatan, kita sedang tanam piling (fondasi) untuk pengembangan selanjutnya menjadi tiga juta penumpang. Presiden juga sudah memerintahkan langsung untuk mengembangkan sisi utara, jadi ultimate tengah, saya kiri dan kanan menjadi kapasitas lima juta penumpang,” katanya.

Kapasitas ini menjadi kebutuhan, menurut Awaluddin, sepanjang 2018, jumlah penumpang sudah mencapai 2,2 juta orang, sementara dalam sehari mencapai 6.000-8.000 pergerakan penumpang.

"Berbagai sarana dan prasarana lainnya seperti instrument landing system dengan Airnav akan dikalkulasikan," katanya.

Untuk kapasitas parkir pesawat (apron) seluas 51.660 meter persegi dengan 9 parking stand untuk pesawat sejenis Boeing 737 atau Airbus A320.

Dalam peresmian, Presiden Joko Widodo meminta pengembangan terminal penumpang Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, segera direalisasikan.

Hal ini untuk menjawab pertumbuhan penumpang di Bandara Depati Amir yang pada 2017, jumlah penumpangnya telah mencapai 2,98 juta penumpang.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019