Hadirnya kereta penolong terbaru yang bisa difungsikan sebagai IGD ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu selama proses evakuasi
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI secara resmi meluncurkan rangkaian kereta penolong terbaru di Stasiun Bandung, Jawa Barat.

"Dengan adanya rangkaian kereta penolong terbaru ini, memungkinkan proses evakuasi tidak hanya fokus pada penanganan gangguan perjalanan kereta api, akan tetapi perhatian juga diutamakan kepada korban kecelakaan KA atau PLH (peristiwa luar biasa hebat) tersebut, meskipun itu tidak kita harapkan," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa kereta penolong terbaru ini diproduksi oleh KAI dengan tujuan agar evakuasi lebih cepat apabila terjadi PLH.

"KAI mencoba untuk terus berinovasi terlebih di sisi keselamatan penumpang maupun kru KA. Hadirnya kereta penolong terbaru yang bisa difungsikan sebagai IGD ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu selama proses evakuasi," kata Edi.

Satu rangkaian kereta penolong tersebut terdiri atas satu unit Kereta Penolong 1, yang berfungsi untuk evakuasi sarana kereta api dan satu unit Kereta Penolong 2 untuk evakuasi penumpang dan kru kereta api.

Kereta penolong versi pendahulunya hanya berfungsi untuk melakukan evakuasi sarana kereta api seperti kereta, gerbong, dan lokomotif ketika terjadi gangguan dalam perjalanan.

Sedangkan, kereta terbaru dilengkapi fasilitas IGD untuk evakuasi penumpang dan petugas yang mengalami luka-luka.

Keunggulan lain kereta penolong terbaru ini adalah sudah memiliki tenaga penggerak, sebab pembuatannya menggunakan metode alih fungsi dari kereta rel diesel.

Dengan demikian, kereta tersebut tidak perlu ditarik lokomotif, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai lokasi kejadian bisa diminimalkan.

Hal ini dimungkinkan karena persiapan armada untuk diberangkatkan menjadi lebih singkat.

KAI memproduksi rangkaian kereta penolong ini di Balai Yasa Yogyakarta sejak Juli 2018 dan telah menjalani uji statis dan dinamis hingga laik untuk dioperasikan pada November 2018.

Baca juga: Pemerintah siapkan sumber daya manusia bidang perkeretaapian
Baca juga: Daop Madiun waspadai jalur kereta rawan longsor


Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019