Pekalongan (ANTARA) - Koperasi Simpan Pinjam Jasa menargetkan penyaluran kredit Usaha rakyat pada 2019 mampu mencapai Rp50 miliar.

Ketua Umum Kospin Jasa Andi Arslan Djunaid di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan bahwa penyaluran KUR 2018 hanya terealisasi 20 persen karena adanya perubahan sistem yang sebelumnya ditangani oleh Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Dengan adanya perubahan sistem itu, maka kami hanya memiliki waktu 2 bulan pada penyaluran KUR 2018 sehingga belum bisa optimal. Kendati demikian, kami optimistis penyaluran KUR 2019 sebesar Rp50 miliar akan terlampaui," katanya.

Ia mengatakan sebagai salah satu dari tiga koperasi penyalur KUR di Indonesia maka Kospin Jasa akan ikut memanfaatkan pendanaan melalui KUR karena bunganya relatif lebih murah yaitu 7 persen per tahun.

"Kami menilai bunga KUR relatif lebih murah yaitu hanya sebesar 7 persen sehingga lebih meringankan pada para anggota koperasi," katanya.

Menurut dia, jumlah sisa hasil usaha (SHU) 2018 yang diberikan kepada anggota Kospin Jasa sebesar Rp35 miliar.

Adapun nilai aset yang dimiliki Kospin Jasa pada 2018, kata dia, sebesar Rp8,2 triliun atau naik sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya.

"Kenaikan aset ini kami menilai paling terkecil dibanding tahun sebelumnya karena kondisi perekonomian yang kurang baik. Kami berharap pada tahun ini kondisi ekonomi membaik dan suasana Pemilu 2019 bisa kondusif sehingga target kenaikan aset Kospin Jasa pada 2019 mampu mencapai Rp9,5 triliun," katanya.


Baca juga: Punya aset besar, Menkop apresiasi kemajuan Kospin Jasa
Baca juga: Aset Kospin Jasa Pekalongan capai Rp4,1 triliun

Pewarta: Kutnadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019