Jakarta (ANTARA) - Panti Sosial Bina Laras (PSBL) DKI Jakarta merawat 2.535 orang pengidap gangguan jiwa atau Pengguna Layanan Sosial yang terdiri atas Orang Dengan Masalah Kejiwaan dan Orang Dengan Gangguan Jiwa.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha PSBL Harapan Sentosa 3, Gamal di Jakarta Pusat, Selasa, menyebutkan perawatan Pengguna Layanan Sosial (PLS) terbagi tiga tempat.

“PLS tidak terpusat pada satu tempat,” kata Gamal.

Ada tiga lokasi, yakni Laras I merawat 800 PLS berstatus gangguan jiwa tinggi yang berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat. Sedangkan Laras II melayani 1.200 PLS berstatus gangguan jiwa menengah berada di Cipayung, Jakarta Timur.

Terakhir, Laras III merawat 535 PLS berstatus gangguan jiwa rendah atau memasuki tahap pulih berlokasi di Grogol, Jakarta Barat.

“PLS tersebut berasal dari mereka yang terlantar di jalan dan dibawa ke Laras I, jika mulai membaik akan dirujuk ke Laras II dan Laras III,” ujar Gamal.

Menurut Gamal, PLS mengalami gangguan jiwa karena faktor ekonomi, keluarga dan cita-cita yang tidak tercapai.

Untuk memulihkan ingatan orang yang mengalami gangguan jiwa, Panti Sosial Bina Laras bekerja sama dengan Puskemas dan rumah sakit seperti Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, mendatangkan psikiater setiap Selasa dan Jumat.

Gamal menyampaikan, PLS yang menjalani perawatan di Laras III dibentuk agar menjadi pribadi yang mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan memiliki keterampilan khusus seperti membuat keset dan sapu.

“Tidak menutup kemungkinan setelah keluar dari sini, kita bisa salurkan mereka ke perusahaan yang bisa memberdayakan mereka,” katanya.

Terkait biaya pelayanan, panti binaan yang menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta sejak 2010 itu, sepenuhnya dibiayai pemerintah daerah.

Baca juga: Dinkes DKI siap bantu tangani caleg stres

Baca juga: KPU: hindari politik uang agar tak stres jika gagal

Pewarta: Sri Muryono dan Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019