Jakarta (ANTARA) - Mantan rektor UIN Bandung Prof Nanat Fattah Natsir mengatakan kualitas pendidikan Indonesia di masa depan sangat ditentukan oleh kualitas calon pemimpin yang saat ini bersaing dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia ditentukan oleh kualitas pendidikan," kata Nanat saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut mantan Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu, kualitas pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia saat ini masih di bawah negara-negara lain di Asia Tenggara.

Begitu pula dengan daya saing masyarakat Indonesia yang masih di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Singapura.

"Itu akan menjadi masalah untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Daya saing kita ditentukan oleh lulusan perguruan tinggi hasil pendidikan kita," tuturnya.

Nanat mengatakan salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah soal kesenjangan. Masih ada kesenjangan kualitas pendidikan antara Jawa-luar Jawa dan antara sekolah negeri-swasta.

Karena itu, Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat itu meminta masyarakat untuk mencermati visi dan misi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, terutama visi dan misi di bidang pendidikan.

Debat putaran ketiga pada Minggu malam (17/3) diikuti dua calon wakil presiden bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.

Pemilihan Presiden 2019 akan diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu pasangan 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Baca juga: Pengamat sebut layanan bansos sebaiknya terpisah dari KTP

Baca juga: Burhanuddin: Debat tidak berdampak terhadap peningkatan keterpilihan capres

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019