Kami berkoordinasi dengan kepala desa dan penyerahan masker diberikan kepada kepala Desa Argosari untuk dibagikan kepada warga setempat sebanyak 500 masker
Lumajang (ANTARA) - Desa Argosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diguyur hujan abu akibat aktivitas vulkanik Gunung Bromo karena arah angin ke selatan atau tepatnya ke wilayah objek wisata Argosari puncak B29 pada Rabu.

"Warga di sekitar puncak B-29 Desa Argosari, Kecamatan Senduro merasakan dampak erupsi abu vullkanik Gunung Bromo pada pagi hari tadi dan sedikit mengganggu aktivitas warga," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Rabu.

Ia mengatakan warga sebenarnya sudah merasakan dampak erupsi Gunung Bromo sejak sepekan lalu, namun hal tersebut tergantung arah angin yang membawa abu vulkanik. Kalau angin ke selatan maka Desa Argosari diguyur hujan abu tersebut.

"Hujan abu vulkanik dirasakan cukup deras, khususnya di wilayah puncak wisata B-29, sehingga wisatawan diimbau untuk tidak berkunjung ke kawasan wisata yang dikenal dengan negeri di atas awan tersebut selama erupsi Gunung Bromo," tuturnya.

Pihak BPBD Lumajang mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana BPBD Lumajang untuk melakukan "asessment" terkait dengan pembagian masker kepada warga yang terdampak abu vulkanik Gunung Bromo.

"Kami berkoordinasi dengan kepala desa dan penyerahan masker diberikan kepada kepala Desa Argosari untuk dibagikan kepada warga setempat sebanyak 500 masker," katanya.

BPBD Lumajang memiliki stok masker 2.000 lembar. Kalau jumlah masker yang diberikan kepada kepala Desa Argosari masih kurang maka bisa sewaktu-waktu menghubungi pihak BPBD untuk diberikan tambahan.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologo dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan aktivitas Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) masih fluktuatif, sehingga petugas terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas gunung api tersebut.

"Masyarakat dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitasnya dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo seiring dengan statusnya yang masih waspada atau level II, namun gunung tersebut aman dikunjungi wisatawan dengan mematuhi sejumlah rekomendasi tersebut," katanya.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019