Koba, Babel (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Edison Ludy Bard Sitanggang meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kabar dan informasi hoaks dengan nada kebencian serta hujatan yang banyak beredar di media sosial.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, apalagi ini menjelang pemilu serentak pada 17 April 2019 saya minta masyarakat tidak gampang percaya dan jangan terprovokasi dengan kabar hoaks," katanya di Koba, Minggu.

Ia mengatakan, menjelang pemilu serentak kerap terjadi perbedaan pandangan, perdebatan baik secara tatap muka maupun tidak seperti di media sosial yang terkadang dapat menyulut pertikaian dan perpecahan.

"Maka itu saya mengimbau kepada masyarakat di daerah ini karena sekarang internet sudah bisa diakses dimana-mana dan semua menggunakan, maka harus cerdas bermedsos dan berinternet," ujarnya.

Ia mengatakan, perbedaan pandangan dan pendapat itu wajar di negara demokrasi namun jangan semakin memperuncing suasana atau memancing di air keruh dengan menebarkan hoaks, berita ujaran kebencian dan hujatan.

"Hoaks bisa menjadi sumber masalah, bisa menjadi provokator yang dapat merusak tatanan kehidupan yang damai, tentram dan harmonis," ujarnya.

Sementara itu H Syamsir, seorang tokoh masyarakat Koba mengakui media sosial sekarang ini sangat mempengaruhi dunia informasi di negeri ini.

"Media sosial kerap dijadikan pihak tertentu untuk menyebarkan kabar hoaks, sehingga membuat suasana menjadi keruh dan masyarakat tersulut emosi," ujarnya.

Justeru itu, kata dia, menjelang pemilu serentak ini berita hoaks sangat rentan memicu konflik, karena berisikan hujatan dan tidak objektif.

"Saya minta masyarakat lebih cerdas bermedia sosial, ambil informasi yang baiknya tinggalkan yang jelek. Kalau ada ajakan golput, itu adalah berita hoaks karena golput bukan pilihan dalam berdemokrasi," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019