Jakarta (ANTARA) - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) diharapkan bisa mengoptimalkan potensi perikanan rakyat yang peluangnya masih sangat besar untuk menyumbangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring dalam acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perikanan Rakyat di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan para nelayan dan pembudidaya ikan diharapkan memanfaatkan dana KUR agar sektor perikanan rakyat bisa semakin berkembang.

“Kami harapkan potensi perikanan yang ada di Indonesia bisa semakin berkembang dengan memanfaatkan dana KUR,” kata Meliadi.

Apalagi selama ini, pihaknya melihat pengembangan sektor perikanan memerlukan investasi yang besar dan tidak sedikit.Meliadi mencontohkan, investasi kapal atau perahu untuk menangkap ikan misalnya membutuhkan modal yang besar.

Meliadi juga menilai dengan adanya program KUR maka masyarakat bisa berkelompok untuk mengakses program tersebut sehingga bisa berinvestasi untuk usaha perikanan yang dijalankan.

Meliadi sekaligus menyarankan kombinasi program KUR dengan kredit Ultra Mikro atau UMi yang potensial memberdayakan usaha ibu-ibu skala rumah tangga.
“Para istri nelayan juga bisa diberdayakan sehingga bisa bersama-sama produktif untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya.

Acara sosialisasi KUR perikanan rakyat tersebut dihadiri oleh Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan digelar di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan KUR menjadi salah satu andalan pemerintah untuk memberdayakan masyarakat termasuk nelayan agar semakin meningkat usahanya.

“Suku bunga KUR juga sudah dipangkas dari semula dua digit tahun ini hanya sebesar 7 persen pertahun,” katanya.

Darmin berharap berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam program KUR dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan nelayan sehingga sektor perikanan rakyat di Tanah Air semakin berkembang dan menyejahterakan.
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019