Saya ingin menjelaskan tiga program kerja Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin yakni kartu indonesia pintar (KIP) kuliah, kartu pra-kerja, dan kartu sembako murah yang sangat dinanti masyarakat
Jember (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo memaparkan tiga program kerjanya yang akan dilakukan jika terpilih nantinya, dan program tersebut dipaparkan dihadapan puluhan ribu warga yang hadir saat kampanye terbuka di Stadion Jember Sport Garden, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin sore.

"Saya ingin menjelaskan tiga program kerja Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin yakni kartu indonesia pintar (KIP) kuliah, kartu pra-kerja, dan kartu sembako murah yang sangat dinanti masyarakat," kata Jokowi di Kabupaten Jember.

Menurutnya, KIP kuliah untuk anak-anak yang ingin kuliah baik di akademi, universitas, maupun perguruan tinggi yang berada di dalam negeri maupun luar negeri, sehingga anak-anak tersebut bisa mampu meraih cita-citanya dan semakin memudahkan akses pendidikan ke perguruan tinggi.

"Program itu baru dimulai tahun depan dan saya ngomong apa adanya karena anggaran baru dipersiapkan tahun ini, sehingga tahun depan bisa berjalan," ucap capres petahana itu.

Program andalan yang kedua, Jokowi mengenalkan kartu pra-kerja untuk mempermudah masyarakat dalam mencari pekerjaan karena pemegang kartu tersebut akan mendapatkan pelatihan dari kementerian, balai latihan kerja (BLK), badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta.

"'Training' atau pelatihan itu juga dilakukan di dalam negeri dan luar negeri, sehingga diharapkan pemilik kartu itu segera mendapatkan pekerjaan. Kalau sudah diberikan latihan dan belum mendapatkan pekerjaan, maka pemilik kartu prakerja akan mendapatkan insentif honor," tuturnya.

Satu lagi, lanjut dia, yang ditunggu ibu-ibu yakni kartu sembako murah karena dengan kartu tersebut, masyarakat dapat membeli bahan pokok seperti gula, beras, dan minyak dengan harga yang murah.

"Saya yakin kartu sembako murah sangat diharapkan oleh masyarakat karena dengan kartu itu, ibu-ibu akan mendapatkan akses memperoleh kebutuhan pokok dengan harga murah," katanya, menjelaskan.

Jokowi juga menceritakan pengalamannya bertahun-tahun berada di dalam birokrasi mulai menjadi Wali Kota Solo yang butuh waktu selama 2 tahun untuk belajar, kemudian Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI, sehingga paham akan kebutuhan rakyat di Indonesia.

"Indonesia itu sangat luas dan mengelola orang 269 juta tidak mudah, sehingga butuh orang yang sudah berpengalaman. Alhamdulillah saya diberi pengalaman untuk menjadi wali kota, gubernur, dan presiden, sehingga jangan diberikan kepada orang yang masih coba-coba," ujarnya, disambut tepukan peserta kampanye.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak masyarakat Jember untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019 dengan menggunakan baju putih sebagai pengingat untuk memberikan dukungan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang memiliki ciri khas mengenakan pakaian berwarna putih.

Dalam kampanye akbar tersebut, Jokowi didampingi istrinya Iriana Jokowi dan sejumlah tokoh dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) di antaranya Ketua TKN Erick Thohir, juru kampanye Yenny Wahid, Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar, dan juru kampanye lokal Faida.

Di akhir kampanyenya, Jokowi juga menunjukkan simulasi untuk mencoblos surat suara pemilu Presiden saat di TPS dengan menggunakan banner berukuran sekitar 1,5x2 meter yang dicoblos nomor urut 01 di hadapan para peserta kampanye di Stadion JSG Jember.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019